Senin, 22 Desember 2025

Duda dan Janda Terus Bertambah

- Sabtu, 6 Oktober 2018 | 08:08 WIB

METROPOLITAN - Angka perceraian di Kota Sukabumi sepanjang 2018 diperkirakan meningkat dibandingkan 2017 lalu. Sebab dalam rentang Januari hingga September 2018 saja, tercatat ada 487 perkara perceraian yang diterima Pengadilan Agama (PA) Kota Sukabumi.

Jumlahini hampir menya­mai data perkara yang diterima dan ditangani PA Kota Suka­bumi pada 2017 lalu yang mencapai 602 perkara. ”Mayoritas perkara yang ditangani pengadilan selama 2018 tetap kasus perceraian,” ujar Ketua PA Kota Sukabumi Udin Najmudin.

Menurut Udin, total perkara yang diterima dan ditangani, secara ke­seluruhan mencapai 536 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 487 perkara di antaranya kasus perce­raian cerai talak maupun cerai gugat.

Sementara perkara lain­nya yang ditangani, jumlahnya hanya sedikit. Misalnya isbat ni­kah sebanyak 13 perkara, penetapan ahli waris 12 perkara, perwalian lima perka­ra, kewarisan tujuh perkara dan harta bersama dua perkara.

Bila dirata-ratakan, tutur Udin, setiap bulannya kasus perceraian di Kota Sukabumi men­capai sekitar 60 perkara. Perkara perceraian di Kota Sukabumi mayoritas cerai gugat. Dari 487 kasus perceraian, seba­nyak 389 merupakan cerai gugat dan sisanya 98 perkara cerai talak.

Jumlah perkara perceraian ini, jelas Udin, bertambah ba­nyak bila digabungkan dengan sisa perkara pada Desember 2017 lalu. Di akhir 2017 lalu, ada sisa perkara sebanyak 98 kasus. Di mana perceraian te­tap mendominasi sebanyak 91 perkara.

Menurut Udin, angka perce­raian pada 2018 ini diperkira­kan meningkat dibandingkan 2018 lalu. Hal ini didasarkan data perkara yang ditangani hingga September 2018 sudah mencapai 487 perkara.

Sehingga kemungkinan jum­lah angka perceraian hingga Desember 2018 nanti akan terus bertambah. Sementara angka perceraian yang terca­tat di PA Sukabumi pada 2017 lalu mencapai 602 perkara.

Di sisi lain, Udin mengung­kapkan, sebenarnya kasus per­ceraian di Sukabumi paling sedikit dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Barat. Faktornya bisa dikarenakan jumlah penduduk Kota Suka­bumi yang jauh lebih sedikit. (rep/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X