Senin, 22 Desember 2025

Tidur yang Buruk Bahayakan Pembuluh Darah

- Sabtu, 6 Oktober 2018 | 08:22 WIB

METROPOLITAN - Manfaat tidur untuk kesehatan fisik dan mental telah lama dipercaya. Tetapi, tidak semua tidur setara. Ada yang berkualitas, ada pula tidur lama tetapi kualitasnya buruk. Kualitas tidur yang buruk, yakni durasi tidur kurang dari 6 jam atau terbangun beberapa kali dalam semalam, berdampak negatif pada pengerasan pem­buluh darah (arteri).

Kesimpulan penelitian tim dari Spanyol itu dipresentasika di Kongres European Society of Cardiology 2018, Jerman. Dalam penelitian, periset memantau kualitas dan kuantitas tidur 3.974 orang dewasa berusia setengah baya yang berada dalam kon­disi sehat selama tujuh hari. Untuk hasil optimal, periset menggunakan teknologi ultra­sound untuk menilai arteri kaki dan leher pasien.

Para peserta studi dibagi dalam lima kelompok berdasarkan lama waktu tidur. Hasilnya, peserta yang tidur dengan waktu yang sangat pendek berisiko tinggi menga­lami ateroklerosis atau pengera­san arteri, dibandingkan mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam.

Tambahkan Durasi Tidur agar Diet Sukses Meskipun penelitian ini menunjukkan hubungan an­tara tidur dan kesehatan arteri, Alan Ackermann, dokter ahli jan­tung, mengatakan riset ini hanya menunjukkan hubungan antara tidur dan kesehatan arteri. Jadi meskipun arteri yang mengeras terkait dengan waktu tidur, itu tidak berarti waktu tidur yang spesifik secara langsung meny­ebabkan efek ini.

Apalagi, jenis aterosklerosis yang dilaporkan tidak ditemukan pada arteri kor­oner yang memasok darah ke jantung. Mereka yang tidur paling sedikit memiliki risiko sindrom metabolik yang lebih tinggi, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Peserta dalam riset ini juga me­miliki kemungkinan sleep apnea yang lebih tinggi. (kps/sal)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X