Senin, 22 Desember 2025

2,5 Bulan Tewas Terbungkus Kardus

- Selasa, 23 Oktober 2018 | 09:43 WIB

METROPOLITAN - Kematian Fatimah (50) di rumah kontrakannya menggegerkan warga Kampung Mangkalaya, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi. Mayat wanita paruh baya yang membusuk dengan tubuh terbungkus kardus itu ternyata sudah meninggal sejak 2,5 bulan lalu. Informasi yang dihimpun, jasad Fatimah yang tergeletak di kamar kontrakan itu dika­barkan pertama kali oleh sang suami, Ahmad alias Oma (54), Senin (22/10) sekitar pukul 03:00 WIB. ”Warga curiga melihat Oma bolak-balik di depan rumah kontrakan miliknya. Sama warga sempat ditanya, katanya dia mau bawa istrinya yang sakit ke rumah sakit,” kata tetangga korban, Nurjaman (38). Namun, sambung Nurjaman, keterangan Oma tersebut jang­gal. Lalu Oma tiba-tiba me­nyebut bahwa istrinya sudah meninggal. ”Nggak berapa lama dia menceritakan istrinya itu tewas. Warga semua berda­tangan dan mengamankan dia (Oma, red) supaya nggak ke mana-mana,” tutur Nurjaman. Warga pun sengaja menabur kopi di lantai kontrakan guna menghilangkan bau busuk. Ketua RT 07 Eman Sulaeman bahkan membuang kardus, kasur lantai, terpal dan bantal bekas yang sebelumnya mem­bungkus mayat Fatimah. ”Di­buang Pak RT Eman ke samping kontrakan saat dibersihkan pagi tadi karena banyak lalat. Sekarang dibiarkan tergeletak begitu saja, belum diambil po­lisi,” kata Nurjaman. Sebelumnya, Eman Sulaeman bergegas mendatangi kontrakan Oma. Ia bersama sejumlah warga melihat Fatimah tak ber­nyawa. ”Kondisinya terbungkus kardus. Saya minta warga lapor polisi dan kita membawa jenazah ke rumah sakit untuk keperluan autopsi,” ucap Eman. ”Dia (Oma, red) sudah tinggal di kontrakan ini sekitar 2,5 bulan. Dia mengaku tinggal di Caring­inngumbang, Warudoyong, Kota Sukabumi. Kalau si istrinya warga Ciletuh, Jampang,” tutur Eman. Tetangga lainnya, Iyad, men­gatakan bahwa sebelumnya Oma mau membawa istrinya ke rumah sakit menggunakan angkot. Namun begitu tahu korban yang di dalam itu sudah meninggal, sang sopir menolaknya. ”Kete­rangannya (Oma, red) berbelit-belit. Kata dia, masuk (rumah kontrakan, red) dengan cara bongkar kunci pintu. Tapi ketika warga datang, kamar masih ter­kunci. Makanya sama warga dia diamankan,” ujar Iyad. Warga lalu menghubungi Hapi, pemilik kontrakan, untuk membawa kunci cadangan. Bau busuk menyeruak begitu pintu kontrakan dibuka. Kondisi Fa­timah pun sudah tak bernyawa. ”Kondisinya sudah membusuk, terbungkus kardus, kasur dan karpet. Seperti memang sudah siap-siap mau dibawa sama suaminya. Tapi kita nggak tahu kapan dia membungkus jasad istrinya itu,” kata Iyad. Personel Polres Sukabumi Kota pun menggelar olah Tem­pat Kejadian Perkara (TKP) guna menyelidiki penyebab kematian Fatimah. Selain itu, polisi juga meminta keterang­an Oma terkait peristiwa ter­sebut. ”Suaminya (Oma, red) masih kita bawa untuk men­cocokkan keterangan yang diberikan. Belum ada kesim­pulan karena jasad korban masih diautopsi di RSUD R Syamsudin,” kata Kasatreskrim Polres Sukabumi Kota AKP Budi Nuryanto. Menurut pengakuan Oma, jelas Budi, istrinya selama ini sakit. ”Suaminya (Oma, red) menemu­kan istrinya sudah meninggal dunia. Keterangannya dia, istrinya sudah meninggal dunia saat ma­suk rumah kontrakan. Katanya sakit darah tinggi sudah lama,” kata Budi usai olah TKP. Meski begitu, polisi tidak lantas percaya dengan keterangan Oma. Ada sejumlah informasi yang diberikan ternyata tidak sesuai fakta yang ada. ”Dia mengaku masuk kamar kontrakan meng­gunakan obeng. Ternyata setelah kita mintai keterangan lebih jauh, dia akhirnya mengaku masuk ke rumah kontrakan pakai kun­ci duplikat. Dugaan sementara, dia mungkin ketakutan melihat kondisi istrinya sudah mening­gal dunia,” tutur Budi. (els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X