METROPOLITAN - Teka teki kematian Fatimah (50) yang ditemukan membusuk di kontrakan di Kampung Mangkalaya, RT 07/05, Desa Cibolang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya terbongkar. Dari penyidikan kepolisian, wanita paruh baya asal Ciletuh, Jampang, ini diduga dibunuh suami sirinya, Ahmad Hidayat alias Oma (63), karena cemburu. Jasad Fatimah ditemukan sudah membusuk dan ditutup kardus, bantal dan karpet di kontarakan yang baru dihuni mereka sekitar 2,5 bulan pada 22 Oktober lalu. Menurut Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo, kasus pembunuhan itu motifnya cemburu. Modusnya, tersangka membekap istrinya memakai bantal hingga meregang nyawa. “Tersangka cemburu karena korban diketahuinya berhubungan dengan pria lain. Disulut emosi, dia membekap korban menggunakan bantal,” kata Susatyo didampingi Kasat Reskrim AKP Budi Nuryanto, Rabu (31/10). Aksi bejatnya itu dilakukan tersangka pada Sabtu (20/10) sore. Usai melampiaskan emosinya, tersangka dirundung kebingungan. Lalu ia pergi dengan membawa barang-barang korban, seperti perhiasan, jam tangan dan telepon selulernya. “Awalnya, petugas kesulitan mengungkap kasus ini karena tersangka memberi keterangan yang berbelit-belit saat menjadi saksi kunci. Hingga akhirnya dia mengakui semua perbuatannya karena terbakar rasa cemburu,” terangnya. Kini, tersangka mendekam di Rutan Polres Sukabumi Kota. Ia dikenakan Pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ketua RT 07 Eman Sulaeman menyebutkan, Fatimah bersama suaminya sudah mengontrak sekitar 2,5 bulan di kontrakan yang ada di wilayahnya. Sebelumnya, mereka mengaku tinggal di Caringinngumbang, Warudoyong, Kota Sukabumi. ”Begitu kami masuk, ternyata dia sudah meninggal dan mengeluarkan bau busuk. Kami langsung lapor polisi, kemudian membawa jasadnya ke rumah sakit. Polisi juga datang langsung ke sini,” ungkap Eman. Saat itu, jasad Fatimah tertutup terpal, kardus dan bantal. Warga mengetahui Fatimah tewas setelah suaminya, Oma, Senin (22/10) sekitar pukul 03:00 WIB, meminta bantuan tetangganya untuk menggotong istrinya ke angkot. Namun sopir angkot pergi begitu mengetahui akan membawa orang yang sudah meninggal. (sul/hep/els/run)