Senin, 22 Desember 2025

Dokter Cantik Yang Rela Tugas Di Terpencil Dengan Membayar Ojek Sebesar Rp 1,5 Juta

- Kamis, 15 November 2018 | 06:00 WIB

Makassar - dr Widyastuti mengabdikan dirinya menjadi dokter di Rampik yang masuk wilayah terpencil di Luwu Utara, Sulsel. dr Widya mengatakan dia ingin menunjukkan bahwa bekerja di daerah terpencil adalah bukan sebuah kutukan atau hukuman. "Saya ingin menunjukkan betapa nikmatnya kerja di daerah terpencil. Tak kenal maka tak sayang. Saya kecewa ada teman-teman yang tahu dapat daerah terpencil, langsung minta pindah ke kota," kata Widya, Rabu (14/11/2018). Gadis asal Luwu ini menyebut beberapa orang meresa terlalu takut bekerja di daerah terpencil. Padahal, ada banyak pengalaman yang didapatkan bersama masyarakat di sana.

Oleh karenanya, dia berharap ada regulasi ke depan dari pemerintah soal penempatan PNS di daerah terpencil, khususnya soal lamanya penugasan. "Dengan adanya waktu penugasan misalnya selama 3 sampai 5 tahun, maka seorang PNS dapat menyusun program kerja untuk masyarakat," ungkapnya. Dia membagikan pengalamanya soal bagaimana mengubah kebiasaan warga Rampik untuk peduli soal kesehatan. Awal-awal dirinya pertama kali bertugas, warga di sana masih percaya dengan mitos. Apalagi, sebelum kedatangannya, wilayah itu tidak memiliki dokter lagi sejak dua tahun. "Lambat laun mereka sadar kesehatan. Namun masalah selanjutnya adalah soal waktu layanan kesehatan," ungkapnya sambil tertawa. Waktu layanan kesehatan ini dianggap Widya cukup lucu dan kadangkala menjengkelkan. Warga yang mata pencahariannya adalah bekerja di ladang, tidak mengenal waktu saat hendak meminta pengobatan. Mereka cenderung datang saat sore, malam hari, tengah malam, hingga pada waktu subuh hari. "Awal saya bekerja tidak mengenal jam pelayanan. Saya upayakan melayani mereka, meski itu waktu subuh saat saya masih di dalam selimut karena cuaca dingin," terangnya. Dokter Widya diketahui bertugas di wilayah terpencil yang jaraknya kurang-lebih 100 km dari ibu kota Kabupaten Luwu Utara, Masamba. Untuk jalur darat, satu-satunya kendaraan yang bisa digunakan adalah kendaraan roda dua atau dengan menyewa ojek. Namun harga ojek di sana bisa masuk daftar harga ojek paling mahal se-Indonesia. "Saya tahun 2014 menyewa ojek ke Rampik. Harga menyewa ojek untuk sampai ke puskesmas saya senilai Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta. Sekarang karena ada pelebaran jalan, sedikit turun, Rp 500 ribu," ungkapnya. (fiq/asp) Sumber  : DetikNews

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X