Senin, 22 Desember 2025

Polisi Mengambil Dari Jari Terduga Pelaku HS Kasus Pembunuhan

- Sabtu, 17 November 2018 | 01:00 WIB

BEKASI - Aparat kepolisian saat ini telah mengamankan HS terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Rabu (14/11/2018) malam.

HS diamankan petugas gabungan POlda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota yang menangani kasus pembunuhan satu keluarga di Pondok Melati, Bekasi.

Terduga pelaku yang melakukan pembunuhan satu keluarga di Bekasi diamankan di kawasan Kaki Gunung Guntur, Garut. Polisi pun langsung menggelandang HS untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dirinya diduga melakukan pembunuhan terhadap satu keluarga yang tinggal di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi pada, Selasa (13/11/2018) lalu.

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan sejumlah bukti baru yang menguatkan dugaan bahwa HS yang melakukan aksi pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

Tak hanya itu, polisi juga mengambil kuku dari jari HS untuk dilakukan pemeriksaan.

Polisi telah melakukan olah TKP di mobil Nissan X-trail yang dibawa oleh HS yang ditemukan oleh polisi di kasawan Cikarang, Jawa Barat.

Selain itu polisi menggeledah kamar kos yang ditempati oleh HS. Penggeledahan di kosan ditemukan celana panjang hitam milik HS yang terdapat bercak darah.

Polisi lalu menyita untuk dilakukan pemeriksaan. "Di kamarnya ditemukan celana warna hitam panjang yang ada darahnya. Ini semua sudah kita ambil darahnya sebagai sampel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
"Tadi pagi kita sudah melakukan olah TKP di mobil, ternyata kita temukan ponsel korban dua buah ada di situ, ada darahnya di ponsel tersebut," ungkap Argo. Ponsel tersebut bakal dilakukan pemeriksaan oleh petugas Laboratorium Forensik Puslabfor Polri. Darah yang ditemukan kemudian diperiksa oleh tim Puslabfor. Selain di ponsel milik korban, bercak darah juga ditemukan di gagang pintu mobil Xtrail yang dibawa oleh HS ke kosannya di Cikarang, Kabupaten Bekasi. "Kemudian di karpet bawah sopir juga ada darah, kita ambil juga, lalu di pedal gas ada darah. Itu juga kita ambil semuanya. Kemudian juga ada di seatbelt ada darah, kita ambil," jelas Argo.
Selain itu, polisi juga mengambil sampel kuku HS karena polisi menemukan noda hitam pada kuku HS. Polisi bakal memeriksa apakah noda hitam tersebut darah korban atau bukan.
Darah tersebut bakal dicocokan dengan yang ditemukan di mobil korban. "Kita tunggu hasil labfor darah yang di mobil, darah yang ada di tempat kos dan darah yang ada di TKP. Apakah ada kesamaan atau tidak," pungkas Argo. Kronologi Penangkapan TIM gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota yang menangani kasus pembunuhan satu keluarga di Pondok Melati, Bekasi tadi pagi telah mengamankan sebuah mobil berjenis Nissan X-trail dengan nomor polisi B 1705 UOQ berwarna silver. Mobil itu ditemukan di kawasan Cikarang. Diduga mobil itu masih milik anggota keluarga korban yang dibawa kabur terduga pelaku saat terjadinya pembunuhan. Setelah melakukan penyidikan dan pemeriksaan, diketahui bahwa orang yang mengendarai mobil tersebut sebelum ditemukan di kos-kosan merupakan pria berinisial HS. "Setelah kita dalami dan penyelidikan berkaitan dengan mobil itu bisa berada di kos-kosan berasal dari penyelidikan manual tim yang di sana. Kita mendapatkan kendaraan itu ternyata dibawa oleh saudara berinisial HS, kemudian HS ini kita cari, kita lidik keberadaannya di mana," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/11/2018) melasir Warta Kota. Penyelidikan terus dilakukan hingga kepolisian mendapati bahwa HS sedang berada di Garut, tepatnya di kawasan Kaki Gunung Guntur. "Dia berada di satu rumah atau saung. Dia di sana mengaku hendak naik gunung. Kita geledah dan ditemukan kunci mobil, HP dan uang Rp 4 juta," jelas Argo.
Namun demikian, HS menyanggah dugaan kepolisian. Ia menyatakan tak melakukan apa pun kepada para korban.
Meski begitu, HS pun digelandang ke Mapolda Metro Jaya untuk didalami kasusnya. "Kita tarik ke Polda, penanganan kita ambil. Tapi tetap Bekasi Kota bekerja," ujar Argo. Seperti diketahui, Keluarga Diperum Nainggolan (38) ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018) lalu.
Sementara itu, kedua anak mereka, Sarah Boru Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7) juga ditemukan tidak bernyawa di kamar tidur mereka. Luka akibat benda tumpul hingga bercak darah ditemukan di tubuh korban. Sumber : Tribunnews Bogor  
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X