METROPOLITAN - Apalagi hal itu memang diperbolehkan oleh agamanya. Sungguh tak diduga kalau orang ini ternyata punya hubungan yang lebih dari sekedar kenalan lama Papa bagi keluarga kami, khususnya terhadap Cici Cici sendiri orangnya termasuk cerdas. Ia lulus kuliahnya di bidang Ekonomi saat baru berusia 21 tahun dengan nilai sangat bagus. Saat berusia 20 tahun ia sudah memulai tugas akhirnya. Dan disinilah skandal hubungan gelapnya berawal. Tugas akhirnya itu berhubungan dengan dunia usaha dan resep sukses orang ini digunakan sebagai bahan studi as real example. Sehingga pada masa-masa itu Cici cukup sering bertemu dengan bapak ini untuk menggali informasi darinya untuk materi tugas akhirnya. Tak ada hal yang rahasia dalam hal ini. Baik Papa dan Mama juga kita semua tahu tentang itu. Bahkan dalam beberapa kesempatan saat kami makan di restorannya, ia memuji kecerdasan Cici kepada Papa. Sebuah pujian yang terkesan tulus. Tak dinyana pada saat itu sebenarnya ia telah mengenal Cici lebih jauh dari yang seharusnya, bahkan secara “luar dalam”. Pada awalnya pertemuan mereka berlangsung cukup formal di tempat umum terbuka (salah satunya di restorannya sendiri yang selalu banyak orang). Belakangan orang ini mengajak bertemu secara lebih pribadi seperti lunch bahkan dinner berdua di restoran cukup elit yang tak begitu banyak orang. Saat itulah ia mulai menunjukkan perhatian cukup berlebih bahkan menanyakan kehidupan pribadi Cici seperti apakah ia punya pacar, dll. Pada dasarnya Cici adalah orang yang apa adanya sehingga ia cukup terbuka menceritakan semuanya. Selama ini ia tak terlalu memikirkan pacaran karena ia ingin segera menyelesaikan kuliahnya supaya dapat cepat bekerja. Kami bukan keluarga miskin namun juga bukan termasuk kaya. Banyak hal-hal dimana kami tak dapat melakukan sesuatu karena terbentur biaya. Cici cukup terbuka mengatakan kalau ia ingin bisa cepat bekerja agar lepas dari situasi itu. (bersambung)