METROPOLITAN - Jumlah pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Sukabumi ternyata cukup tinggi. Hal itu membuat Bupati Sukabumi Marwan Hamami cukup cemas lantaran pengidap penyakit mematikan tersebut didominasi usia produktif.
BERDASARKAN laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, sedikitnya ada sekitar 990 warga Kabupaten Sukabumi terjangkit virus HIV/AIDS. Mereka terdiri dari golongan ibu rumah tangga, gay, Wanita Tunasusila (WTS) dan waria.
”Di tahun ini, usia produktif masih mendominasi kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Sukabumi. Dan kasus ini menjadi masalah yang belum bisa diselesaikan,” ujar Marwan ketika membuka Roadshow Hari AIDS Sedunia di GOR Pasangrahan Sagaranten, kemarin.
Untuk itu, lanjut Marwan, diperlukan perhatian, komitmen dan dukungan nyata dari semua pihak dalam pencegahan dan HIV/AIDS. ”Dukungan tersebut bisa dengan penyebarluasan informasi yang benar kepada masyarakat atau bisa dengan meningkatkan peran aktif dan kepedulian masyarakat supaya tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA),” paparnya.
Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tersebut, menurut Marwan, masyarakat harus menyadari betapa pentingnya melakukan tes HIV. Ataupun pengobatan ARV bagi ODHA harus dilakukan sejak dini dan dimulai dengan segera yang merupakan satu-satunya obat HIV.
Upaya yang dilakukan untuk melakukan pencegahan, jelas Marwan, adalah penularan dari ibu ke anak (PPIA). Dengan demikian, pencegahan tersebut dapat menyelamatkan generasi penerus dari penularan HIV. ”Selain untuk menghindarkan penularan HIV kepada bayinya, juga menghindarkan bayi yang dilahirkan mengalami diskriminasi,” kata Marwan.
Sementara itu, hasil informasi dari kepala UPTD Puskesmas Sagaranten Olih Solihin, Roadshow Hari AIDS Sedunia yang digelar di GOR Pasangrahan Sagaranten itu melibatkan tujuh kecamatan. ”Di antaranya Kecamatan Jampang Tengah, Purabaya, Pabuaran, Sagaranten, Curugkembar, Cidadap dan Cidolog,” beber Olih. (den/ade/ mam/run)