METROPOLITAN - ASMA merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik pada sistem saluran pernafasan yang ditandai adanya beberapa gejala khas, di antaranya episodik, batuk dan rasa sesak di dada (depkes, 2009). Asm menjadi salah satu masalah kesehatan utama, baik di negara maju maupun negara berkembang.
Laporan Global Initiatif for Asthma (GINA) 2017 menyebutkan, angka kejadian asma dari berbagai negara adalah 1-18 persen dan diperkirakan terdapat 300 juta penduduk di dunia menderita asma. Prevalensiasma menurut World Health Organization (WHO) 2016 memperkirakan 235 juta penduduk dunia saat ini menderita penyakit asma dan kurang terdiagnosis dengan angka kematian lebih dari 80 persen di negara berkembang. Pada 2014, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan asma adalah penyebab kematian ke-13 di Indonesia. Asma juga diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu asma intermiten dan asma persisten (persisten ringan, sedang dan berat).
Pengobatan penyakit asma dilakukan dengan terapi asma jangka panjang atau jangka pendek, tergantung jenis dan keparahan asma yang diderita.Obat antiasma dalam penatalaksanaanya terbagi menjadi dua jenis yaitu obat pengontrol dan obat pelega.
Obat pelega yang biasanya banyak digunakan pada pasien asma biasanya dalam bentuk sediaan inhaler atau nebulizer. Bentuk sediaan inhaler terbagi menjadi dua jenis yaitu inhaler dosis terukur bertekanan (metered dosage inhaler) dan inhaler serbuk kering. Inhaler dosis terukur lebih banyak digunakan pasien asma karena cara penggunaannya relatif lebih mudah dibandingkan inhaler serbuk kering.
Pada inhaler serbuk kering, pasien asma dipaksa menarik nafas dengan cepat dan kuat agar obat bisa keluar, karena inhaler ini tak dapat menyemprotkan obat berbeda dengan inhaler dosis terukur. Pada penggunaan inhaler dosis terukur bertekanan masih banyak pasien yang kurang memahami cara penggunaan yang tepat, cara membersihkannya dan hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Hal itulah yang banyak menjadi penyebab pengobatan pada pasien asma tidak optimal karena kurangnya pengetahuan masyarakat.
Ini Langka Penggunaan Obat Asma Inhaler:
-Kocok inhaler ke atas danke bawah sebelum digunakan (3-4 kali kocok).
-Melepaskan penutup pada inhaler.
-Menghembuskan atau membuang nafas melaluimulut.
-Meletakkan inhaler pada mulut diantara gigi.
-Bernafaslah secara perlahan. Tekan bagian atas inhaler sekali dan hirup perlahan namun sedalam mungkin.
-Lepaskan inhaler dari mulut, tutup mulut dan tahan nafas hingga 10 detik lalu hembuskan nafas.
Langkah-lahngkah membersihkan inhaler dengan tepat yaitu :
Melepaskan tabung logam dengan menariknya keluar.