METROPOLITAN - BAGI penyuka mi, tak lengkap rasanya jika belum mencoba Mi Kocok Persib. Salah satu mi legendaris di Kota Bandung ini sangat mudah ditemukan, terletak di area parkir Stadion Persib, Jalan Ahmad Yani Nomor 262, Kota Bandung. Mi Kocok Persib berada tepat di pintu gerbang masuk. Untuk satu porsi, Anda hanya cukup merogoh kocek Rp 23.000. Semangkuk mi kocok berisi mi gepeng, tauge, kikil serta potongan tulang iga dengan daging dan tulang rawan yang masih menempel, tentunya akan membuat ada ngiler. ”Kalau di sini bedanya di kuah, karena ini juga berdasarkan masukan dari pembeli semua. Untuk penyajiannya juga pakai tulang iga, saya sudah muter-muter, mi kocok yang pakai tulang iga cuman disini,” kata pemilik usaha, Kustanto (45). Untuk kuah sendiri diambil dari daging serta tulang yang berisi sum-sum yang direbus enam jam dalam panas 80 derajat Celcius. Belasan kilo daging itu nantinya akan mengeluarkan sarinya hingga tercipta kuah yang beraroma. ”Kuahnya diambil dari tulang dan daging. Setelah empat jam direbus, bawang daun masuk untuk menghilangkan bau amis tulang,” katanya. Tulang dan daging dalam kuah tersebut tak semuanya diangkat. Beberapa dibiarkan untuk menjaga aroma dan rasa dari kuah serta untuk menciptakan daging yang lembut saat dihidangkan dan dinikmati di lidah. Pada penyajiannya, mi kocok ini dihidangkan dalam keadaan hangat bersama dengan mi gepeng yang bebas formalin, tauge, bahkan iga dan kikil yang diolah sendiri untuk menjaga kualitasnya. Di bagian atasnya, kustanto menaburkan seledri dan bawang goreng. Tak lupa jeruk nipis ia sajikan di pinggirnya. ”Banyak pelanggan dari luar seperti orang Sulawesi yang minta bungkus banyak, karena kuah mi saya nggak akan bau,” katanya. Mi Kocok Persib sudah ada sejak 1963. Awalnya dikenal dengan Mi Kocok Riau karena terletak dekat Jalan Riau. Sang ayah, Sumenep, merupakan salah satu orang yang pertama kali mendirikan mi kocok ini. ”Dulu (almarhum) ayah saya (Sumenep meningal tahun 2001) masih ngejual dua perak, namanya juga Mi Kocok Riau karena awalnya tempatnya di dekat Jalan Riau, itu dari tahun 1963- 1996. Kemudian pindah k esini,” kata Kustanto yang merupakan penerus generasi kedua. Saking banyaknya pelanggan yang datang ke tempatnya, penamaan Mi Kocok Persib sendiri diberikan para pelanggannya. ”Itu pembeli yang kasih nama,” tuturnya. Tak sedikit langganannya yang kerap datang ke tempat tersebut. Meski berada depan pintu masuk area parkir, tempat tersebut cukup nyaman karena berada sejajar dengan toko baju olahraga di sekitar. Untuk rasa, Mi Kocok Persib patut dicoba. Daging tulang iga yang disajikan menjadi poin plus tersendiri. Daging yang empuk menambah rasa mi kocok lebih lezat dan nikmat. (kps/suf/py)