METROPOLITAN – Kampung gizi berada di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Keberadaannya ada sejak dua tahun lalu, dan dipertahankan hingga saat ini. Menyandang predikat tersebut, Kampung gizi di RT 02/02 itu bermanfaat bagi warga di 39 RT, enam RW dan tiga wilayah kepala dusun. Terlebih manfaatnya bagi para ibu rumah tangga yang menjaga buah hati mereka untuk mengecek kesehatannya. Sekretaris Desa (Sekdes) Tegalwaru Hernawati mengaku bersyukur dengan keberadaan Kampung Gizi tersebut. Menurutnya, dengan dinobatkannya lokasi itu oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bogor, kini sudah tidak ada lagi anak-anak yang mudah terjangkit penyakit. “Alhamdulillah, kami perwakilan warga Desa Tegalwaru mengucapkan terima kasih dengan adanya Kampung Gizi ini. Kami harap bisa semakin bermanfaat,” papar Hernawati saat ditemui Metropolitan, kemarin. Saat ini, lanjutnya, tak kurang dari 14.500 jiwa berdomisili diwilayah tersebut mengecek kesehatan buah hati mereka keposyandu dan ke Kampung Gizi yang sudah memiliki tenaga medis dari puskesmas di Kecamatan Ciampea. “Selain bermanfaat bagi warga, Kampung Gizi ini juga sudah mendapatkan kunjungan dari sekolah di Asia Tenggara. Salah satunya dari Singapura. Mereka menginap dua hari satu malam untuk belajar,” bebernya. Selama berkunjung, mereka belajar tentang membudidayakan tanaman obat dan lainnya. “Keberadaan Kampung Gizi ini memang program pemerintah. Kami harap semua fasilitas ini bisa semakin membuat pengunjung nyaman saat belajar,” imbuhnya. Selain Kampung Gizi, jelasnya, Desa Tegalwaru menjadi juga sentra pembuatan tas. “Hasil produksinya didistribusikan keluar Kota dan Kabupaten Bogor. Bahkan, hampir setiap rumah di Tegalwaru ikut memproduksi. Bahannya dari kulit asli, berkisar Rp150 hingga Rp1,5 juta,” pungkasnya. (yos/c/yok)