METROPOLITAN - Keaktifan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono di dunia maya, seperti Facebook, Instagram dan lainnya, patut dicontoh. Pendamping Bupati Marwan Hamami itu benarbenar memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjalin komunikasi atau informasi dengan bawahan dan warganya. Mantan birokrat kelahiran 4 Mei 1956 itu mengakui banyak manfaat dengan mengaktifkan medsos. Banyak informasi yang diserap dari warga atau warganet, terutama mengenai pelayanan publik dan pembangunan. “Untuk bawahan, saya juga sudah diimbau menggunakan medsos. Tujuannya untuk menjalin komunikasi warga dan menyerap informasi. Dengan begitu akan cepat ditangani ketika muncul persoalan atau keluhan,” ungkap mantan Sekda Kabupaten Sukabumi yang telah mengabdi lebih dari 33 tahun di birokrasi. Diakui anak pertama dari enam bersaudara itu, melihat medsos ketika ada waktu senggang di sela kesibukan nya, mulai waktu istirahat maupun dalam perjalanan dinas. Tak sedikit dari komentar warganet bernada kritik hingga mem-bully. Namun semua itu baginya sebuah risiko. “Demi Sukabumi lebih baik, semua risiko itu ya harus diterima. Intinya saya mengambil positifnya,” tegasnya. Sekadar diketahui, Adjo menghabiskan masa kecilnya mulai SD hingga SMA di Kabupaten Karawang. Adjo bersekolah dasar di SDN 2 Telukjambe dan lulus 1968. Pada 1971, Adjo keluar SMP Negeri 2 Karawang dan di SMA Negeri Karawang tamat 1974. Saat di birokrat, Adjo dikenal sosok birokrat berpengalaman, bersih, jujur, sederhana dan pekerja keras sejak 1981 dan memulai karier dari anak tangga terbawah. Kiprahnya di birokrasi lebih dari 33 tahun, mengantarkannya menjadi birokrat yang sangat mumpuni. Sejak 2011 hingga 2015, Adjo menduduki puncak karier tertinggi di jajaran PNS Kabupaten Sukabumi, yakni sebagai sekretaris daerah. (zul/ade/feb/run)