METROPOLITAN - Desa Tegalwaru merupakan satu dari 13 desa di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Saat ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Tegalwaru tengah berupaya mengaktifkan kembali motor Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Hal itu diungkapkan Kepala Desa (Kades) Tegalwaru Nunung Nuriyah. Ia memaparkan, Tegalwaru memiliki lokasi agrowisata jambu kristal dan Curug Eyang Payung di RW 04. ”Kami targetkan kedua lokasi ini menjadi destinasi wisata Desa Tegalwaru di waktu mendatang,” kata wanita yang mulai berkiprah pada 28 Desember 2018 itu. Menurutnya, dua item itu menjadi potensi yang sangat menjual dan dapat dikembangkan lebih baik lagi. ”Di sektor lainnya, Tegalwaru juga identik dengan beragam kerajinan tangan. Bahkan UMKM sudah menjadi ikon desa,” bebernya. Seperti UMKM perajin tas, produk yang sudah ada sejak lama itu jadi primadona pecintanya. Bahkan pasarnya pun sudah tembus Jabodetabek dan sekitarnya. ”Ada saja pembeli yang datang langsung ke lokasi produksi, yang saat ini perajin tas tercatat merata di enam RW di Tegalwaru,” katanya. Selain itu, kerajinan dari besi, wayang golek serta pembuatan sepatu dan sandal juga masih eksis dan bertahan hingga kini di Desa Tegalwaru. ”Tentu seluruh UMKM ini tengah kami konsep melalui pengaktifan BUMDes untuk suntikan biaya permodalan usaha. Harapannya agar perekonomian kreatif merangkak lebih baik,” tandasnya. (yos/c/yok/ run)