METROPOLITAN - Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman berikan bantuan Sarana Produksi Pertanian untuk petani di wilayah Kabupaten Sukabumi senilai Rp80 miliar. Bantuan tersebut diberikan saat kunjungannya ke Kabupaten Sukabumi di Lapangan Pusbangdai Cikembang, Kecamatan Cikembar, Kamis (21/2). Dalam sambutannya, Andi mengapresiasi capaian kinerja ketahanan pangan Pemerintah Kabupaten Sukabumi serta mendukung pemerintah mewujudkan lumbung pangan dunia di 2045. “Kita ke Sukabumi memberikan bantuan untuk pertanian Rp80 miliar di tahun ini. Lebih besar dari tahun sebelumnya hanya Rp40 miliar,” ujar Andi. Bantuan tersebut berupa sarana produksi, di antaranya bibit, pupuk, mesin traktor, mesin hearing jagung, bibit ayam pedaging, petelur, kambing, sapi dan bantuan lainnya. Tak hanya itu, kedatangan Andi pun mengubah stigma masyarakat agar tidak malu dalam bertani, khususnya kaum milenial. Sebab, bertani untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Terlebih negara yang berdaulat adalah negara yang menjaga kestabilan ketahanan pangan. “Mari kita bergerak di sektor pertanian dari pertanian tradisional bertransformasi ke pertanian modern. Karena kita menghadapi dunia industri 4.0, makanya kita dorong menggunakan teknologi supaya bisa bersaing dengan negara lain,” katanya. Andi melihat kinerja Pemkab Sukabumi dalam sektor pertanian sudah bisa surplus beras dan juga Sukabumi sebagai pengekspor buah manggis. “Jagung itu masih impor, tapi ini isunya terus masih bergulir. Padahal di sektor pertanian lain, Indonesia sudah menjadi negara pengekspor. Makanya untuk mengurangi impor, petani harus mulai mau menanam jagung dan kita pun langsung berikan bantuannya,” paparnya. Sementara itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, mentan sengaja ke Sukabumi karena kebijakan pemkab diubah, yang semula sektor industri dan kini ke pertanian. Karena itu, ke depannya Marwan mengaku akan melakukan perubahan tata ruang di Sukabumi fokus terhadap sektor pertanian, peternakan dan perikanan serta pariwisata. “Lambat laun kita alihkan dari sektor industri ke sektor pertanian, tapi industri tidak ditinggalkan. Namun prosesnya akan berlangsung lama karena secara profesional mengolah tanah untuk meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Marwan. Menurutnya, wilayah Kabupaten Sukabumi sebagian besar lahannya Hak Guna Usaha (HGU) dan lahannya mati. Kebijakan tata ruang akan difokuskan ke sektor pertanian agar lahan yang ada bisa bermanfaat. Selain itu, nantinya hasil pertanian tersebut masyarakat diberi pengarahan agar bisa mengolah hasil pertanian itu menjadi komoditas tertentu yang berkesinambungan. (can/ade/mam/run)