Senin, 22 Desember 2025

Mentan Beri Bantuan ke Petani Sukabumi Rp80 Miliar

- Jumat, 22 Februari 2019 | 08:03 WIB

METROPOLITAN - Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Am­ran Sulaiman berikan bantuan Sarana Produksi Pertanian untuk petani di wilayah Kabupaten Su­kabumi senilai Rp80 miliar. Ban­tuan tersebut diberikan saat kun­jungannya ke Kabupaten Suka­bumi di Lapangan Pusbangdai Cikembang, Kecamatan Cikembar, Kamis (21/2). Dalam sambutannya, Andi mengapresiasi capaian kiner­ja ketahanan pangan Pemerin­tah Kabupaten Sukabumi serta mendukung pemerintah mewujudkan lumbung pangan dunia di 2045. “Kita ke Suka­bumi memberikan bantuan untuk pertanian Rp80 miliar di tahun ini. Lebih besar dari tahun sebelumnya hanya Rp40 miliar,” ujar Andi. Bantuan tersebut berupa sarana produksi, di antaranya bibit, pupuk, mesin traktor, mesin hearing jagung, bibit ayam pedaging, petelur, kam­bing, sapi dan bantuan lainnya. Tak hanya itu, kedatangan Andi pun mengubah stigma masyarakat agar tidak malu dalam bertani, khususnya kaum milenial. Sebab, bertani untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Terlebih negara yang berdaulat adalah negara yang menjaga kestabilan ketahanan pangan. “Mari kita bergerak di sektor pertanian dari pertanian tra­disional bertransformasi ke pertanian modern. Karena kita menghadapi dunia industri 4.0, makanya kita dorong meng­gunakan teknologi supaya bisa bersaing dengan negara lain,” katanya. Andi melihat kinerja Pemkab Sukabumi dalam sektor per­tanian sudah bisa surplus beras dan juga Sukabumi se­bagai pengekspor buah mang­gis. “Jagung itu masih impor, tapi ini isunya terus masih bergulir. Padahal di sektor pertanian lain, Indonesia su­dah menjadi negara pengeks­por. Makanya untuk mengu­rangi impor, petani harus mulai mau menanam jagung dan kita pun langsung berikan bantuannya,” paparnya. Sementara itu, Bupati Suka­bumi Marwan Hamami men­gatakan, mentan sengaja ke Sukabumi karena kebijakan pemkab diubah, yang semula sektor industri dan kini ke per­tanian. Karena itu, ke depannya Marwan mengaku akan mela­kukan perubahan tata ruang di Sukabumi fokus terhadap sektor pertanian, peternakan dan perikanan serta pariwi­sata. “Lambat laun kita alihkan dari sektor industri ke sektor pertanian, tapi industri tidak ditinggalkan. Namun prosesnya akan berlangsung lama karena secara profesional mengolah tanah untuk meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Marwan. Menurutnya, wilayah Kabu­paten Sukabumi sebagian be­sar lahannya Hak Guna Usaha (HGU) dan lahannya mati. Kebijakan tata ruang akan di­fokuskan ke sektor pertanian agar lahan yang ada bisa bermanfaat. Selain itu, nantinya hasil pertanian tersebut masy­arakat diberi pengarahan agar bisa mengolah hasil pertanian itu menjadi komoditas ter­tentu yang berkesinambungan. (can/ade/mam/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X