Senin, 22 Desember 2025

Tarif LRT Diperkirakan Berkisar Rp5.000 -Rp10.800

- Rabu, 6 Maret 2019 | 17:00 WIB

JAKARTA Tarif transit kereta api ringan (LRT) Kelapa Gading-Velodrom diperkirakan mencapai Rp5.000 hingga Rp10.800. Saat ini mengenai tarif menunggu keputusan Pemprov DKI Jakarta. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi, menentukan tarif moda transportasi yang disubsidi harus di bahas Pemprov DKI dengan DPRD.

Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengajukan besaran tarif sementara Rp10.800 belum disokong subsidi dari Pemprov DKI. Sementara ada juga yang menyetujui tarif, setelah mendapat subsidi, Rp5.000 - 8.000 per orang.
  • Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengaku tidak setuju dengan opsi tarif yang digodok Pemprov DKI, namun penetapan tarif harus mendapat persetujuan DPRD karena DKI akan memberikan subsidi melalui APBD.

Ketua DTKJ DKI Jakarta Iskandar Abu Bakar menyebutkan tarif LRT yang di rekomendasikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar Rp10.800. Tarif besar tersebut masih di luar subsidi yang akan diberikan Pemprov DKI. Pemprov DKI akan menghitung jumlah subsidi yang dikeluarkan. Bila subsidi dari Pemprov DKI semakin besar, tarif bisa semakin kecil atau murah. Hal yang diterapkan di negara maju seperti Singapura.

“Ini investasi Pemprov DKI dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Jika investasi Pemprov DKI lebih besar, ya tarif lebih kecil. Infrastruktur transportasi massal menjadi investasi pemerintah, ”ujar Iskandar kemarin. Dia meminjamkan BUMD milik Pemprov DKI yang membangun moda transportasi mas - sal baik mass rapid transit (MRT), LRT mau pun Transjakarta ikut menyediakan tiket pengelolaan di bawah satu badan pengelola. Nanti badan tersebut tinggal kliring membagikan masing-masing BUMD yang perlu dikeluarkan modal untuk membangunnya. Selain mengatur antar jalur, mengatur tiket memudahkan masyarakat menggunakan moda transportasi massal sehingga dapat meninggalkan kendaraan pribadi kemudian pindah ke angkutan umum. Saat ini pembangunan LRT mencapai 100% mulai dari penanda yang terhubung jalur utama (utama) hingga stasiun. Menurut Direktur Proyek LRT Jakarta Iwan Takwin, operasional kereta ringan tinggal menunggu sertifikat dari Balai Pengujian Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang telah memfasilitasi sarana dan prasarana LRT. “Kemungkinan minggu ini sertifikat keluar. Pengujian tinggal yang minor saja seperti sistem dan sebagainya untuk memasukan tikan keselamatan. Akhir Maret kami targetkan dioperasikan, ”kata Iwan. Sumber: okezone

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X