Senin, 22 Desember 2025

Hasil Survei : PDI-P 26,9 Persen, Gerindra 17 Persen

- Jumat, 22 Maret 2019 | 02:00 WIB

JAKARTA - Hasil survei Litbang, Kompas 22 Februari-5 Maret menunjukkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra masih paling tinggi dalam hal partai politik yang berpartisipasi dalam pemilu. PDI-P sebagai pemenang pemilu 2014 dipilih oleh 26,9 persen responden. "Jika dalam satu bulan ke depan potensi elektabilitas ini tidak ada perubahan, bisa jadi PDI-P akan membatalkan diri sebagai parpol pertama yang bisa memenangi pemilu untuk kedua kalinya sesuai dengan era reformasi ini," tulis Litbang Kompas Yohan Wahyu. Kompas, Kamis (21/3/2019). Kendati demikian, peluang PDI-P menjadi juara bertahan akan tetap dibayangi oleh parpol lainnya, terutama Partai Gerindra. Partai Gerindra yang juga merupakan saingan PDI-P di pemilihan presiden dipilih oleh 17 persen responden. Wahyu mengutip tingginya elektabilitas PDI-P dan Gerindra yang menyebabkan efek jas jas dari capres yang selama ini melekat dengan parpol itu, yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. "Parpol yang tidak beruntung PDI-P dan Gerindra harus berpikir keras untuk mendapatkan insentif elektoral di pileg saat mendukung pasangan calon di pilpres," ulas Wahyu. Parpol peserta pemilu lainnya memang mendapatkan elektabilitas yang jauh berada di bawah PDI-P dan Gerindra. Partai Golkar yang berada di peringkat ketiga, hanya dipilih oleh 9,4 persen responden. Menyusul di bawahnya yaitu PKB 6,8 persen, Partai Demokrat 4,6 persen, PKS 4,5 persen, PAN 2,9 persen, PPP 2,7 persen, dan Nasdem 2,6 persen.Sisanya adalah parpol-parpol yang terancam tak lolos ambang batas lolos. Meski sudah ditambah dengan margin of error 2,2 persen, namun suara mereka tak cukup untuk melewati ambang batas jumlah sebesar 4 persen. Di kategori ini ada Hanura 0,9 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, serta empat partai politik pendatang baru, yaitu Perindo 1,5 persen, PSI 0,9 persen, Berkarya 0,5 persen, dan Garuda 0,2 persen. Sumber : Kompas

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X