METROPOLITAN - Ribuan siswa beserta guru se-Kabupaten Sukabumi menghadiri Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayanan (Kemendikbud) di Gelanggang Olahraga (GOR) Cisaat, Kabupaten Sukabumi, kemarin. Mendikbud Nuhadjir Effendi mengatakan, pertemuan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada publik mengenai apa saja yang telah dicapai selama empat tahun terakhir di kabinet kerja. "Kita juga ingin sosialisasi program-program yang akan dilanjutkan pada tahun berikutnya di masa yang akan datang," tuturnya. Soal banyaknya SMK di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, yang bangkrut karena tidak mempunyai siswa, Effendy mengaku belum menerima informasi terkait itu. Namun untuk siswa SMK negeri dinilainya cukup bagus. "Kita punya sekitar 13 ribu SMK. Sementara yang negeri baru sekitar 4.000, sisanya SMK swasta. Mungkin ada salah satu SMK yang kekurangan siswa karena tidak bisa bersaing dengan baik. Kalau nggak ada siswa ya kita tutup," tuturnya. Namun Effendi menyebut tren serapan dunia kerja terhadap lulusan SMK sedang naik. Meskipun baru diadakan revitalisasi pada 2017. "Lewat Inpres Nomor 9 Tahun 2016 sudah ada revitalisasi. Kecuali yang lulusan saat ini, merupakan yang lama dan belum revitalisasi. Tapi tren lulusan SMK semakin naik," ungkapnya. Ia mengatakan, pada Agustus, tingkat pengangguran pada siswa-siswi SMK itu bisa dikatakan terbilang tinggi. Itu sebab faktor anak baru keluar atau tamat dari sekolah. Namun di Februari, angka tersebut menurun drastis, kira-kira hingga empat persen. Hal tersebut berdasarkan data BPS Agustus lalu. “BPS itu mengeluarkan data dua kali. Pertama, Agustus dan Februari. Kalau Agustus, memang benar serapan lulusan SMK rendah sebab belum dapat lapangan kerja. Dan kalau Agustus memang angka pengangguran lulusan SMK mencapai 11 persen. Ketika Februari turun drastis," jelasnya. Terkait kurangnya guru, Effendi mengaku pengangkatan guru akan terus dilakukan, terutama untuk guru honorer. "Target kami insya Allah sampai 2023 akan selesai. Tahun lalu kita sudah merekrut 117 ribu guru. Yang 90 ribu untuk guru sekolah dan sisanya untuk guru madrasah di bawah Kementerian Agama. Februari kemarin kita sudah merekrut melalui jalur PPPK untuk K2," jelasnya. Semula target kementerian mencapai 155 ribu, namun yang bisa mengikuti tes baru 75 ribu. Untuk itu, tahun ini segera ada guru baru melalui jalur PPPK, khususnya untuk guru honorer. "Kalau sekarang ini guru honorer K2, nanti berikutnya adalah guru honorer yang masa kerjanya di atas 15 tahun dan kemudian akan direkrut lagi di bawah 15 tahun sampai selesai," ungkapnya. Namun terkait waktu kapan akan bisa direalisasikan, dirinya mengaku belum bisa menjawab karena harus berkoordinasi dengan Kemenpan. Sebab, hal tersebut berada di bawah kewenangan Kemenpan. "Tetapi karena kami sudah mengusulkan kuota 155 ribu, maka semestinya nanti harus ada rekrutmen baru. Akan kita isi secara bertahap," paparnya. Dalam kegiatan tersebut turut hadir Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Ketua Komisi X DPR RI Reni Marlinawati, pejabat perwakilan Provinsi Jawa Barat serta pejabat jajaran Pemkab Sukabumi. (dna/ ade/els/run)