METROPOLITAN - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar kampanye terbuka di Gedung Bazul Asyhab, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (11/4). Dalam kampanyenya, Jokowi ‘menjual’ programnya kepada warga Sukabumi. Termasuk janjinya meneruskan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) serta pembangunan bandara di Sukabumi.
"JOKOWI! Jokowi! Jokowi!" teriak pendukung yang menyambut kedatangan Jokowi. Massa pendukung itu tersebar di beberapa titik ruas jalan menuju lokasi, seperti di Pasar Cibadak. Tak ayal, kehadiran Jokowi disambut pekikan para pendukungnya.
Dalam orasinya, Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan Tol Bocimi dan jalur ganda kereta api Sukabumi akan dilanjutkan. "Jalan Tol Bocimi 20 tahun nggak bergerak. Sekarang sudah sampai kan ke Cigombong? Tahun depan sampai ke sini," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan riuh massanya.
Diketahui, seksi I Jalan Tol Bocimi telah diresmikan Presiden Jokowi pada Desember 2018 silam. Ruas Tol Bocimi Seksi 1 telah menghubungkan Ciawi hingga Cigombong sepanjang 15,3 kilometer (km).
Jalan Tol Bocimi dengan total panjang 54 km terdiri dari empat seksi dan ditargetkan seluruhnya rampung pada 2021.
Jokowi juga menyampaikan pembangunan Bandara Sukabumi akan segera dilaksanakan. Ia mengaku pembangunan bandara itu akan dilanjutkan pada 2019.
Jokowi berharap berbagai infrastruktur yang akan dibangun itu dapat mengembangkan perekonomian hingga menggeliatkan bisnis pariwisata di Sukabumi.
“Jadi pariwisata berkembang baik sehingga masyarakat bisa berdagang berjualan suvenir handcraft, hingga kesempatan kerja terbuka. Jadi concern saya Bocimi, double track, airport segera dimulai," katanya.
Jokowi juga turut menyebutkan akan melanjutkan program dana desa dan program sertifikasi tanah bagi masyarakat bila terpilih di pilpres. Untuk program sertifikasi tanah sendiri, jelasnya, digenjot pemerintah untuk memberi kepastian terhadap hak atas tanah oleh masyarakat. "Sebelum 2025 seluruh lahan di Indonesia pegang sertifikat," ujar Jokowi.
Jokowi juga sempat menyinggung soal fitnah terhadap dirinya. Soal akan dilarangnya azan dan dihapuskannya pendidikan agama di sekolah, Jokowi menegaskan bahwa itu kabar bohong.
"Indonesia itu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Tidak mungkin ada yang berani melarang itu (azan, red). Siapa pun presidennya," tegas Jokowi.
Di akhir orasinya, capres nomor urut 01 tersebut mengajak seluruh masyarakat berbondong-bondong ke TPS untuk memberikan suaranya. "Jangan sampai teman kita tidak hadir. Kalau mau liburan, nyoblos dulu," pinta Jokowi.
(de/feb/run)