METROPOLITAN - Ada sejak tahun 2000, produksi roti gambang Sa’arina mulai dipasarkan warga Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Cecep Solihin termasuk salah satu pengelola UMKM tersebut. Usaha makanan tradisional itu beralamat di Babakansirna, RT 02/09. Makanan itu pun mulai dipasarkan di tengah persaingan makanan lainnya. Walau begitu, roti yang memang sudah ada sejak 19 tahun silam itu tak ditelan pesatnya perkembangan zaman. Hal itu didukung kualitas dan kuantitas yang mumpuni. Terlebih harga yang bersahabat bagi penikmatnya. Cecep mengatakan, roti gambang merupakan produk usaha keluarga dari Kelurahan Tegallega. “Saat ini makanan tersebut memang sudah jarang ditemui di pasaran. Namun kami berupaya meningkatkan kualitas dan cita rasa agar produk ini tetap digemari dan menjadi makanan favorit dari berbagai lapisan elemen masyarakat,” kata pria kelahiran 18 Oktober 1968 itu. Ia melanjutkan, program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK merupakan salah satu program yang mendukung dan mendorong guna meningkatnya usaha roti gambang tersebut. ”Usaha roti kami termasuk bidang usaha ekonomi produktif. Kami mengucapkan terima kasih,” ungkapnya. Saat ini, roti tersebut dibanderol seharga Rp10.000 dalam bentuk kemasan plastik dan Rp25.000 untuk kemasan toples. (yos/b/els/run)