METROPOLITAN - Kabar duka menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadhul Muata'alimin. Ponpes yang berlokasi di Kampung Pangadegan, RT 18/07, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, itu dilahap si jago merah. Akibatnya, pihak ponpes mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Informasi yang dihimpun, kebakaran itu terjadi kemarin sekitar pukul 09:15 WIB. Titik api muncul dari lantai dua bangunan. Santri dibantu warga yang mengetahui kejadian itu pun mencoba memadamkan api dengan alat seadaanya. Namun karena lantai atas bangunannya mayoritas terbuat dari kayu dan bilik, api pun dengan cepat melalap bangunan.
Kini, bangunan dua lantai berukuran 12x8 meter semipermanen itu kini hanya menyisakan puing-puing kebakaran. "Dugaan terbakar disebabkan korsleting listrik," kata warga sekitar, Opan Sopandi (53).
Menurutnya, akibat kebakaran tersebut, kerugian ponpes ditafsir mencapai Rp150 juta. Selain bangunan, ada ratusan kitab dan Alquran yang ikut terbakar. "Semua kitab dan Alquran hangus. Harga kitab mulai dari puluhan ribu hingga Rp20 juta terbakar. Itu yang saat ini kita pikirkan, karena ini adalah sumber ilmu," ujarnya.
Sementara itu, akibat kebakaran tersebut menyebabkan korban luka. Hal itu menimpa santri Ponpes Riyadhul Muata'alimin, Ali Azis Halimudin (15). Pada saat kejadian, korban tengah tertidur di lantai dua bangunan. “Pas kejadian, saya lagi tidur, terus kebangun karena pelipis kanan saya kejatuhan kayu yang terbakar. Saya kaget dan langsung keluar kamar (mencari pertolongan, red),” kata Azis.
Menurutnya, tidak ada luka serius yang ia alami. Hanya pelipis, kaki dan tangannya mengalami luka bakar. “Alhamdulillah masih bisa selamat. Hanya luka kecil saja. Sudah dibawa ke klinik juga,” pungkasnya. (kng/ade/rez/run)