Senin, 22 Desember 2025

Tak Punya Biaya, Operasi Pengangkatan Peluru Ditunda

- Senin, 3 Juni 2019 | 13:49 WIB

Sungguh miris nasib Ryan Rasyidi (21), korban penembakan orang tak dikenal. Sejak terkena peluru senapan angin di Jalan Suryakencana, Cibadak, Sukabumi, nasibnya jadi tak karuan. Peluru berukuran 4,5 mm yang bersarang di bahunya belum juga bisa dikeluarkan lantaran kesulitan biaya.

TUBUH Ryan masih terbaring di kasur rumahnya, Bojonggenteng, Su­kabumi. Sempat mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, ia pun terpaksa pulang ka­rena tidak bisa membayar biaya ope­rasi.

”Hari Selasa (28/5) saya pulang ke rumah karena tidak mempunyai biaya untuk pembayaran operasi yang ni­lainya sekitar Rp15 juta,” kata Riyan, Jumat (31/5).

Saat di Bandung, Ryan sempat mengajukan untuk mengguna­kan BPJS Ketenagakerjaan dan KIS untuk biaya operasi yang akan dilakukan. Namun ka­rena syaratnya belum lengkap dan posisinya sudah di Bandung sehingga menggunakan biaya umum, hingga kini ia belum mendapatkan penanganan operasi.

”Biaya operasi itu besar jika menggunakan umum. Sedang­kan saya tidak punya uang untuk bayarnya. Namun dokter menyarankan jika mau cepat diangkat proyektil peluru, maka ke RS Swasta, tapi bay­arnya lebih mahal,” imbuhnya.

Menurut Riyan, dokter di RSHS Bandung menilai kondisi fisik Riyan sehat, serta proyektil masih jauh ke paru-paru. Se­hingga pihak dokter menya­rankan untuk mengurus BPJS atau KIS untuk penanganan operasi pengangkatan proyek­til peluru.

”Karena kita tidak punya uang, sehingga saya memutuskan untuk pulang dan mengurus dulu persyaratan untuk BPJS dan KIS. Saat ini untuk pengu­rusan persyaratan dibantu pemerintah desa,” tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Humas RSUD Sekarwangi Ramdan­syah menjelaskan, pihaknya mengaku menerima dua pasien yang terkena luka tembakan senapan angin pada Sabtu (25/5). Namun karena tidak ada alat-alat untuk operasi peng­angkatan proyektil peluru di rumah sakit tersebut, maka pihaknya merujuk kedua pasien itu ke RSHS Bandung.

”Betul kita menerima, tapi karena alat di sini (RSUD Se­karwangi, red) tidak lengkap, maka kita rujuk. Kedua pasien itu yang satu luka tembak di bahu sebelah kanan dan satu lagi di leher,” jelas Ramdan­syah.

Namun, pihaknya bersedia membantu jika pasien menga­lami kesulitan biaya untuk operasi pengangkatan proyek­til peluru yang bersarang di tubuhnya. ”Jika memang kesu­litan dalam pembayaran ope­rasi di RSHS Bandung, kita akan bantu untuk mengurus per­syaratannya,” pungkasnya. (can/ade/feb/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X