METROPOLITAN - Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Sukabumi, khususnya di Pasar Panggeleseran, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar, kembali normal. Di mana sebelumnya sempat mengalami kenaikan, khusus daging ayam sebelum Idul Fitri 1440 Hijriah.
Informasi dihimpun, dalam penurunan harga ayam dipengaruhi banyaknya stok daging dari para tengkulak. Apalagi pembeli daging ayam pasca-Idul Fitri mengalami penurunan cukup drastis.
“Saat bulan puasa, harga daging ayam mencapai Rp38 ribu sampai Rp40 ribu per kilogramnya. Namun untuk sekarang harganya mulai menurun hingga Rp35 ribu per kilogram,” kata salah seorang pedagang daging ayam, Mamun Muhaejirin.
Turunnya harga daging ayam ini, sambung Mamun, sudah menjadi tradisi di Pasar Tradisional Panggelesaran. Setiap selesai Idul Fitri selalu menurun. “Penurunan harga daging ayam potong ini sudah terjadi sejak tiga hari terakhir,” ucapnya.
Pedagang lainnya, Rudiansyah (29), mengaku penurunan harga daging ayam ini akibat pasokan ayam yang berlebihan di pasaran.
“Meskipun harga daging ayam menurun, namun ini tidak mudah untuk dijual. Biasanya sehari saya bisa menghasilkan sekitar Rp2,5 juta. Namun saat ini hanya menghasilkan Rp1,8 juta per harinya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan dan Tertib Niaga DPKUKM Kabupaten Sukabumi Ela Nurlaela menjelaskan, penurunan harga daging ayam dipengaruhi berbagai faktor. Salah satunya akibat banyaknya pasokan daging ayam yang didistribusikan para tengkulak ke pedagang di setiap pasar tradisional.
“Kami tidak heran bila saat ini harga daging ayam mulai stabil lantaran stok dagingnya sangat banyak. Terlebih lagi warga yang membeli daging ayam sangat menurun bila dibandingkan bulan puasa dan jelang Lebaran,” pungkasnya. (msg/feb/run)