Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi belum bisa memastikan kapan calon jamaah haji (calhaj) Kota Sukabumi bisa berangkat menuju Tanah Suci. Padahal, musim haji sudah di ambang pintu.
SAAT dikonfirmasi, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Sukabumi Dagus Surahman menjelaskan, lambatnya informasi kepastian jadwal pemberangkatan calhaj Kota Sukabumi disebabkan penambahan kota jamaah haji Indonesia yang mencapai 10 ribu orang.
"Sampai sekarang belum ada kepastian jadwal pemberangkatan. Soalnya dengan adanya penambahan kuota, pasti ada penambahan jadwal penerbangan juga," tuturnya kepada awak media, Kamis (27/6).
Berdasarkan data yang terdaftar di Kemenag Kota Sukabumi, calhaj asal Kota Sukabumi sebanyak 278 orang. Angka tersebut naik sebanyak 21 orang jika dibandingkan pada 2018 yang hanya 257.
"Calhaj 2019 bertambah menjadi 278. Namun untuk calhaj yang baru mendaftar tahun ini harus menunggu antrean hingga 16 tahun," katanya.
Menurutnya, pada jadwal awal, calhaj Kota Sukabumi masuk kloter 37 JKS, dengan jadwal pemberangkatan pada 16 Juli 2019. Namun hingga kini pihaknya belum menerima kepastian tentang itu.
"Kita masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak maskapai. Kemungkinan ada pergeseran waktu maju satu hari," ungkapnya.
Bahkan, calhaj asal Kota Sukabumi juga belum seluruhnya menerima visa dari kedutaan Saudi Arabia. Sedangkan untuk paspor sudah rampung dikerjakan pada Maret.
"Hingga saat ini baru ada sekitar seratus calhaj yang telah menerima visa tersebut. Mudah-mudahan tidak lama lagi semuanya akan menerima," tutupnya. (dna/ade/feb/run)