Senin, 22 Desember 2025

Lelang Proyek sampai Rp798,9 M

- Selasa, 9 Juli 2019 | 12:35 WIB

METROPOLITAN - Mema­suki Semester II 2019, tender pekerjaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Dae­rah (APBD) Kabupaten Bogor melonjak. Hingga 1 Juli, Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULPBJ) Kabupaten Bogor menerima 618 berkas pelelangan dengan nilai men­capai lebih dari Rp798,9 mi­liar.

Kepala ULPBJ Kabupaten Bogor Budi Cahyadi Wiryadi mengatakan, jumlah tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2018 untuk periode yang sama. Namun, secara kualitas di lapangan ada penurunan karena sebagian besar masih dalam proses lelang. “Kalau tahun lalu, paket sudah sele­sai lelang dan mulai peker­jaan di lapangan lebih ba­nyak dibanding tahun ini untuk semester pertama,” ujar Budi.

Di 2019 ini, dari jumlah pa­ket yang masuk hingga awal Juli, 158 di antaranya telah rampung dilelang dengan nilai pagu anggaran sekitar Rp203,4 miliar dan total nilai penawaran sekitar Rp188,3 miliar. “Hingga 1 Juli kemarin, tercatat efisiensi dari lelang 7,43 persen atau sekitar Rp15,1 miliar,” terangnya.

Sementara lelang yang ma­sih berjalan untuk periode yang sama ada 282 paket dengan pagu Rp394,3 miliar. Ada pun paket dalam persia­pan lelang sebanyak 150 dengan pagu Rp172,1 miliar. “Ada 28 paket dengan pagu sekitar Rp28,9 miliar gagal lelang tapi masih bisa dila­njutkan. Masih ada waktu,” ungkap Budi.

Dari 618 paket pekerjaan, tidak semuanya merupakan pekerjaan konstruksi. Ada juga pengadaan barang, jasa konsultasi dan jasa lainnya. Sebanyak 435 di antaranya merupakan pekerjaan kon­struksi dengan pagu Rp571,6 miliar. Kemudian pengadaan barang 88 paket dengan pagu Rp152,6 miliar, jasa konsul­tasi 43 paket dengan pagu Rp23,3 miliar dan jasa lainnya Rp51,2 miliar. “Kalau hingga 1 Juli 2018, paket yang masuk ada 500 dengan pagu Rp783,8 miliar. Tahun ini sedikit lebih banyak tapi masih proses le­lang. Karena kita memang baru terima berkasnya dari SKPD,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor Didi Kurnia mengata­kan, lelang baru dimulai di semester kedua, maka dipre­diksi serapan anggaran me­lonjak pada Oktober atau November. “Kemungkinan di akhir tahun meningkatnya. Karena masih dilelang dan penyedia jasa yang meme­nangkan lelang belum ada yang mengambil uang muka atau uang termin dari hasil pekerjaannya,” kata Didi.

Ia mengungkapkan, serapan belanja daerah dalam APBD hingga akhir semester I 2019 mencapai 45 persen atau se­kitar Rp3,2 triliun dari alo­kasi Rp7,01 triliun. Pada pos belanja langsung yang ber­kaitan dengan infrastruktur atau kebutuhan layanan pu­blik, dari alokasi Rp3,9 triliun baru terserap 37 persen atau sekitar Rp1,4 triliun. Didi me­lanjutkan, pada pos belanja tidak langsung yang didomi­nasi anggaran belanja pegawai, dari alokasi Rp3,11 triliun hingga paruh pertama tahun 2019 terserap 59 persen atau sekitar Rp1,8 triliun. (fin/cek/ ps/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X