METROPOLITAN.id - Rencana masuknya Light Rail Transit (LRT) ke wilayah Kota Bogor terus mencuat. Belum lagi, pemerintah pusat bakal segera melakukan lelang proyek ambisius tersebut. pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun diminta mempersiapkan sarana prasarana. Wacana Terminal Baranangsiang jadi tempat pemberhentian terakhir LRT juga makin menguat usai kementerian melakukan kunjungan ke terminal dan dua lokasi lain yang diproyeksikan jadi stasiun transit dan depo. Namun, kepastian masuknya LRT ke wilayah Terminal Baranangsiang dibantah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Dia menyanggah soal kepastian LRT masuk ke Terminal Baranangsiang. "Belum, kata siapa (LRT masuk terminal Baranangsiang, red)? Belum ada kepastian," kata Bima. Menurutnya, saat ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengusulkan beberapa opsi. Selain ke terminal Baranangsiang, ada konsep ke wilayah Bogor Raya,di Kecamatan Bogor Utara. "Tapi intinya sejauh ini belum. Pelaksanaan lelang LRT juga kan baru Oktober nanti. Jadi kita belum tahu. Itu baru usulan dari BPTJ," paparnya. Ia juga menekankan, status hukum Terminal Baranangsiang kini sudah menjadi 'milik' pemerintah pusat melalui BPTJ lantaran masuk tipe A. "Sudah akur. Tetap diserahkan ke pusat. Sudah disepakati. Sudah konsultasi dengan Kemenko Maritim, semua diserahkan ke pusat. Sempat ada di Kejaksaan ya, tapi sepakat diserahkan ke BPTJ," tuntas Bima. (ryn/fin)