METROPOLITAN - Sempat dikabarkan tak kompak, tim fasilitator Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bentukan bupati Bogor mulai menggarap proyek pertamanya. Ketua Tim Fasilitator TJSL Sofyan Sjaf mengaku timnya sudah mempersiapkan pembangunan Tugu Tegar Beriman di depan Cibinong City Mall (CCM). Perombakan tugu itu direncanakan sejak empat bulan lalu.
Sofyan menerangkan, timnya punya program City Beauty Program dan Local Program. Dua program itu gebrakan awal TJSL setelah melakukan perombakan mekanisme, yang sebelumnya dana Coorperate Social Responsbility (CSR) diurus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kini dipegang tim independen.
"City Beauty Program berupa renovasi tugu yang ada di Jalan Tegar Beriman, di depan CCM, lalu pembuatan ruang publik di sekitar Stadion Pakansari. Sedangkan untuk Lokal Program adalah RTLH (Ruang Terbuka Hijau, red), kesehatan dan lain sebagainya," jelasnya.
Timnya, lanjut Sofyan, akan menyamakan program CSR perusahaan dengan visi-misi bupati agar terjalin sinergitas. Jadi dalam satu program CSR nantinya bisa dikerjakan dengan berbagai perusahaan, dengan cara mengerjakan bersama-sama atau gotong-royong.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin mengaku pembentukan tim fasilitator TJSL itu untuk mendukung pembangunan di Kabupaten Bogor. Sebab, ia menilai anggaran Pemkab Bogor sangat terbatas, hanya di kisaran Rp7 miliar. Sedangkan alokasi anggaran untuk kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan saja mencapai Rp2,7 miliar. “Kita ingin fokuskan anggaran untuk kebutuhan dasar masyarakat,” katanya.
Sehingga untuk proyek pembangunan yang sifatnya City Beauty Event Project atau penataan landmark kota, lanjutnya, Pemkab Bogor ingin mengajak masyarakat dan para pengusaha berpartisipasi dan berperan langsung terhadap proyek untuk membenahi wilayah pusat kota atau pemerintahan.
Ia pun berharap para pengusaha swasta berperan aktif dalam proyek tersebut, dengan upaya yang dilakukan pemkab yang membentuk tim independen TJSL. “Seperti pembuatan landmark dan sejenisnya, kita ingin ajak partisipasi swasta dan masyarakat dalam proses pembangunan pusat Kabupaten Bogor. Menutup kebutuhan untuk penataan, dengan mengajak swasta terlibat, dengan mengelola CSR agar lebih terarah ke sana. Jadi kebutuhan dasar kita tetap teranggarkan dengan baik,” pungkasnya. (ryn/b/els/run)