Senin, 22 Desember 2025

Ancaman Penyakit Mematikan saat Kekeringan

- Rabu, 24 Juli 2019 | 09:58 WIB

METROPOLITAN - Musim kemarau yang terjadi hingga November mendatang jadi ancaman bagi warga Kabupa­ten Bogor. Sebab, ada bebera­pa penyakit mematikan yang harus diwaspadai. Dinas Kese­hatan (Dinkes) Kabupaten Bogor pun memberi peringatan dini kepada masyarakat agar tidak terjangkit penyakit yang biasa muncul di musim kema­rau.

Kepala Bidang (Kabid) Pengen­dalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Agus Fauzi me­nyebutkan ada beberapa penya­kit yang biasa muncul ketika kurangnya pasokan air bersih. Penyakit seperti diare, infeksi kulit, Infeksi Saluran Pernapa­san Atas (ISPA), Hepatitis, De­mam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya.

Menurut Agus, penyakit yang bisa menjangkit masyarakat harus ditangani dengan baik dan benar agar tidak menjadi semakin parah. Agus juga mem­berikan catatan khusus untuk penyakit diare dan juga ISPA yang berpotensi menyebabkan kematian. "Contohnya diare, kalau tidak cepat ditangani bisa jadi dehidrasi dan bisa meninggal. Sama seperti ISPA. Kalau sesaknya hebat, dia juga dapat menyebabkan kematian," jelasnya.

Untuk menghalau penyakit yang bisa terpapar kapan saja, Agus mengimbau kepada ma­syarakat untuk menjaga pola hidup sehat dengan mengon­sumsi sayuran dan buah-bu­ahan agar sistem kekebalan tubuh (imun) tetap terjaga walau sedang menghadapi cuaca ekstrem.

Selain itu, kebersihan ling­kungan juga harus menjadi prioritas utama, dengan cara melakukan kerja bakti agar tidak ada tumpukan sampah yang merupakan sumber bak­teri penyebab penyakit. "Jika ada keluhan sakit sperti diare, ISPA dan lain sebagainya, se­gera melakukan berobat ke puskesmas terdekat, klinik ataupun dokter," imbuhnya.

Hingga kini, Dinkes belum memiliki data valid terkait jum­lah penduduk yang sudah ter­papar penyakit kemarau. Te­tapi ia menegaskan bahwa Dinkes Kabupaten Bogor siap kapan saja memberi bantuan jika ada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yang membutuhkan bantuan.

“Dari data tersebut, kami Ba­dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya mengantisipasi dengan berba­gai rencana tindakan. Hal itu menjadi penting guna pengu­rangan risiko atau dampaknya,” ungkap Sekretaris BPBD Ka­bupaten Bogor, Budi Pranowo.

Ia menjelaskan, dalam peta Hidrogeologi, beberapa tempat atau wilayah di Kabupaten Bogor memang termasuk dae­rah nir akuifer atau langka air, di antaranya Jonggol dan Ham­balang Sukaraja.

Budi menambahkan, BPBD Kabupaten Bogor telah mela­kukan rapat koordinasi tentang antisipasi kekeringan dengan semua instansi terkait, lem­baga usaha seperti PDAM, Apindo, PMI dan lainnya. “Be­berapa wilayah juga telah dila­kukan pengiriman air, terutama wilayah-wilayah yang sudah mengalami kekeringan,” terang­nya. (cr2/c/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X