Senin, 22 Desember 2025

Beli Hewan Kurban Berstiker Sehat

- Jumat, 2 Agustus 2019 | 09:49 WIB

METROPOLITAN - Jelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Perikanan dan Pe­ternakan (Disnakan) Kabupaten Bogor memeriksa hewan-hewan kurban yang akan dijual di wilayah Kabupaten Bogor. Hal tersebut dilakukan Disnakan untuk memonitor dan mengecek kesehatan dan kelayakan hewan kurban.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sek­si Kesehatan Masyarakat Veteriner, Zakaria, menjelaskan ada 65 petugas medis dan paramedis yang ditugaskan dari H-13 sampai H-1. Untuk hewan-hewan yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat, Disnakan akan memberikan Surat Keterangan Kese­hatan Hewan Qurban (SKKHQ) yang berlaku jika hewan akan dikirim ke luar daerah.

“Kita juga akan memberikan kalung sehat kepada hewan dan juga stiker sehat yang dipasang di lapak-lapak pedagang,” katanya saat ditemui di kantor Disnakan, kemarin. Menurut Zakaria, tim yang menyisir lapak-lapak pedagang juga menyosia­lisasikan terkait kesejahteraan hewan kurban. Terutama di saat musim ke­marau seperti ini, hewan sangat rentan terkena penyakit.

“Jadi terkadang pedagang yang di lapak itu kurang sedikit paham bagai­mana memperlakukan hewan kurban. Untuk yang belum mengerti, kita beri­kan sosialisasi. Contohnya si pedagang itu harus melengkapi tempat jualannya dengan peneduh agar hewan tidak kepanasan, lalu diberi makan dan mi­num,” terangnya.

Dari data tahun lalu, ada 600 lapak pedagang yang dicatat Disnakan. Ser­ta Kabupaten Bogor mendapatkan suplai hewan kurban dari sembilan daerah, yaitu NTT, NTB, Bali, Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan lokal. “Jadi kita mendata di lapak itu ada 37.427 ekor dari 600 lapak. Ter­diri dari hewan besar 10.572 dan hewan kecil 26.855 ekor,” jelasnya.

Sejauh ini, Disnakan belum mene­rima adanya hewan kurban yang me­ninggal karena penyakit ataupun faktor cuaca. Tetapi sebanyak 2.900 hewan kurban sudah diberikan vaksinasi An­trax pada Juni lalu dan akan dikontrol untuk diberikan obat cacing. “Kita mengimbau masyarakat yang ingin membeli hewan kurban, pastikan dulu tempat yang menjual itu sudah diperiksa oleh kami. Ciri-cirinya ada surat keterangan sehat, kalung sehat dan stiker sehat di lapak penjual,” im­buhnya.

Terkait eksistensi peternak lokal, Disna­kan Bogor masih menilai bahwa seba­gai daerah penyandang ibu kota seba­gai penyuplai hewan kurban, Kabupa­ten Bogor masih di tingkat yang men­janjikan. Selain memiliki kerbau khas Bogor Barat yang sudah tersohor, ter­nyata bibit-bibit domba dan kambing selama dua tahun ini sudah diekspor ke Brunei dan Uni Emirat Arab.

“Kami memang terus memantau per­kembangan peternak lokal. Di Bogor Barat itu adalah kerbau lokal yang di­jual. Untuk eksistensi peternak lokal di kita juga sudah baik ya, karena untuk kambing dan domba memang dido­minasi dari lokal. Tetapi untuk sapi itu memang masih dari luar karena jenis­nya itu yang khas dari daerahnya, se­perti sapi Bima dan Limosin Bali,” tandasnya. (cr2/b/els/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X