METROPOLITAN - Mimpi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memiliki pasar di setiap kecamatan tampaknya masih jauh dari angan-angan. Hingga kini, PD Pasar Tohaga baru memiliki 30 pasar. Artinya, masih ada sepuluh kecamatan yang belum memiliki tempat bertransaksi. “Kan targetnya setiap kecamatan ada pasar. Berarti ada sepuluh lagi yang harus dibangun calon direksi nanti,” kata anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bogor, Hendrayana.
Sekadar diketahui, sejak dibentuk Bupati Bogor Agus Utara Effendi, PD Pasar Tohaga menjadi salah satu harapan Bumi Tegar Beriman untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Cahya Vidiadi menjadi bos pasar pertama untuk periode 2007 sampai 2011. Dimulai dengan membawahi 24 pasar rakyat, Cahya Vidiadi mampu membangun pasar rakyat lebih baik dari sebelumnya.
Pada periode 2011 sampai 2015, Cahya Vidiadi kembali memegang tampuk kekuasaan tertinggi di PD Pasar Tohaga. Pencapaian yang diraih dari dua periode dipimpin olehnya, PD Pasar Tohaga mampu memiliki aset mencapai Rp1.031.696.259.386 berupa bangunan dan tanah dari 24 pasar tradisional yang dikelolanya.
Di bawah pimpinan baru, Eko Romli untuk periode 2015 sampai 2019, PD Pasar Tohaga kembali mengakuisisi enam pasar lagi sehingga sampai akhir ini ada 30 pasar yang dibawahi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu. Melanjutkan tongkat estafet dari Cahya Vidiadi, Eko Romli mulai menunjukkan keuntungan dari bisnis perusahaan yang dikelolanya.
Setelah ditinggal Eko Romli, saat ini kursi panas di BUMD PD Pasar Tohaga masih kosong, masih menunggu adanya proses seleksi yang saat ini sedang berjalan.(cr2/c/rez/ run)