METROPOLITAN - Pembangunan Hotel Sayaga hingga kini masih belum menemukan titik terang kapan bisa selesai. Sebab, ada perubahan site plan dalam proses pembangunannya.
Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan menjelaskan awal mula perubahan site plan karena tanah yang digunakan sebagai lahan pembangunan adalah sebuah rawa. Sehingga dalam perencanaannya harus mendapatkan penambahan konstruksi.
“Sekarang ini kita proses pemindahan pengerjaan. Nah, itu yang jadi pemerhambat. Karena yang membangun atau yang pertama itu tidak selesai. Itu masalahnya di situ. Kita juga tanya, kita juga pelajari kenapa sampai begitu. Karena tidak sesuai prediksi waktu perencanaan,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Meski begitu, pembangunan hotel yang akan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) itu tak akan dibiarkan mangkrak begitu saja. Sebab dengan sudah dibangunnya tahap pertama, maka pembangunan harus dilanjutkan agar pemerintah tidak merugi.
“Kan kita belum bergerak. Jadi menurut saya, berbagi cara apa pun tetap hotel itu harus berjalan. Anggaran juga harus didorong. Daripada rugi itu disetop, rugi berapa miliar itu?” tegasnya.
Jika nantinya pembangunan tersebut selesai, tentunya hotel yang berada di Jalan Tegar Beriman itu akan menjadi primadona. “Tentu itu akan ramai pengunjung. Nah, PAD kita akan bersumber dari situ nantinya,” imbuhnya.
Terpisah, Direktur Operasional Sayaga Wisata Ivan Fadilla menjelaskan, pembangunan hotel bintang tiga di atas lahan seluas 5.000 meter persegi itu dalam waktu dekat pembangunannya akan kembali dimulai.
”Di sini ada keterlambatan. Jika berbicara masalah anggaran, kita akui memang pembangunan Hotel Sayaga ini berat di konstruksi, karena lahannya merupakan bekas tanah rawa,” ungkapnya. (cr2/b/els/run)