METROPOLITAN - Terhitung sejak awal tahun hingga kini, Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor sudah meringkus enam bandar besar narkoba. Mereka semua ditangkap di enam lokasi berbeda.
Hal itu diungkapkan Kepala BNNK Bogor Nugraha Setia Budhi usai mengisi seminar Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Laga Satria Pakansari, Cibinong, kemarin. “Kalau kita lebih ke jaringannya, ada enam bandar. Saat ini yang ngetren itu sabu dan ganja. Ganja agak sulit memang sekarang (penangkapannya, red). Keenam bandar itu semua pendatang. Ada beberapa wilayah penangkapan, seperti di Bogor Kota, sebagian lagi di barat dan timur,” kata Nugraha.
Penangkapan terakhir yang dilakukan BNNK Bogor adalah beberapa pekan kemarin. Di mana ada modus baru yang dilakukan para bandar dengan menggunakan ban mobil sebagai wadah penyimpanan sabu. “Akhirnya kita sobek bannya baru ketahuan. Kita gunakan juga anjing pelacak K9. Ada sekitar 20 kilogram. Namun sekarang ini masih didalami datangnya dari mana,” ujarnya.
Menurut Nugraha, butuh kejelian dalam setiap kasus narkoba. Terlebih dengan modus yang setiap tahunnya selalu berubah. “Jadi memang kalau modus ini ketahuan maka mereka akan menggeser dengan modus lain,” singkatnya.
Sementara itu, Ketua Dewan FKP P4GN Kabupaten Bogor Agus Ridho menambahkan, dengan kondisi yang memprihatinkan itu maka seminar kemarin dianggap penting. Apalagi ratusan pesertanya juga berasal dari kalangan muda. “Forum Pemuda P4GN adalah wadah anak-anak muda dan yang memang kita persiapkan. Mereka mitra kami untuk menginformasikan bahaya narkoba kepada masyarakat, khususnya kaum milenial,” beber Agus.
FKP P4GN juga merupakan organisasi sosial. Sebab, di dalamnya ada bentuk peduli dengan persoalan sosial lainnya. “Nanti ada perwakilannya di masing-masing wilayah,” pungkasnya. (dka/rb/els/run)