METROPOLITAN.id - Duel gladiator antara 2 orang pelajar di Gunungputri, Kabupaten Bogor hingga memakan korban jiwa menimbulkan keprihatinan. Terlebih, motif aksi saling bunuh itu hanya karena adu gengsi untuk pembuktian diri.
"Motif dari kasus ini didasari karena dari diri remaja ini ada semacam ingin pembuktian diri dan saling menantang dengan cara yang negatif," kata Kapolres Bogor, AKBP A.M Dicky saat rilisi di Mapolres Bogor, Senin (2/9).
Dicky pun menyampaikan keprihatonan atas peristiwa maut tersebut. Dirinya berharap ada penanganan serius terhadap pelajar yang terlibat tawuran.
Dirinya juga meminta para orang tua dan masyarakat agar bersama-sama menjaga dan mengawasi anak-anaknya. Hal ini dilakukan agar jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali.
"Kita amat prihatin atas kejadian ini, kita berharap di Bogor ini ada penanganan terhadap anak yang terlibat tawuran agar ada perlakuan yang khusus," ungkapnya.
-
Sebelumnya, tawuran pelajar di Bogor kembali memakan korban jiwa. Kali ini, aksi tawuran dilakukan 1 lawan 1 atau duel. Duel dilakukan menggunakan senjata tajam hingga salah satu di antaranya meninggal dengan kondisi mengenaskan akibat tertebas celurit.
Duel maut itu terjadi di depan PT.Vaksindo II, Kampung Baru, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Kamis (22/8). Duel dilakukan malam hari sekitar pukul 23.30 WIB.
Kejadian ini bermula melalui komunikasi lewat aplikasi sosial media antara korban, A (17) dengan pelaku J (17) dan AM (17). Mereka kemudian sepakat untuk bertemu di depan sebuah pabrik di Wanaherang, Kecamatan Gunungputri.
Setelah tiba di lokasi, 2 orang melakukan duel 1 lawan 1 menggunakan celurit. Sementara 1 lainnya hanya menonton.
Duel berlangsung mengerikan. Korban terpaksa tersungkur akibat terkena sabetan celurit. Ada sedikitnya 3 luka sabetan pada tubuh korban yaitu di bagian tangan sebelah kanan dan paha kaki sebelah kanan serta kepala.
Melihat korban sudah tak berdaya, pelaku dan temannya langsumh melarikan diri dari lokasi. Sementara korban meninggal dunia di lokasi.
"Kedua tersangka masih tergolong anak di bawah umur, maka penanganan kasusnya sesuai dengan UU Perlindungan Anak," tandas Dicky. (fin)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:20 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:35 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 14:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:53 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:37 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 13:31 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 06:15 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 17:22 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:03 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:28 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:10 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:29 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:21 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 14:18 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:43 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 11:48 WIB