Senin, 22 Desember 2025

Pelajar SMK di Bogor Tewas Saat Duel, Kadisdik 'Angkat Tangan'

- Senin, 2 September 2019 | 19:20 WIB

METROPOLITAN.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor mengaku bakal berkoordinasi dengan bupati Bogor terkait kasus tewasnya pelajar SMK di Gunungputri saat duel 1 lawan satu menggunakan senjata tajam. Sebab, dirinya tak bisa berbuat banyak karena pengelolaan SMK/SMA menjadi wewenang provinsi Jawa Barat Kepala Disdik Kabupaten Bogor Entis Sutisna mengatakan, karena sudah tidak menangani sekolah setingkat SMK/SMA, pihaknya hanya bisa melakukan pembinaan kepada sekolah setingkat SD dan SMP. Meski demikian, dirinya mengaku akan melakukan koordinasi dengan Bupati Bogor Ade Yasin terkait duel maut ini untuk selanjutnya di teruskan ke gubernur Jawa Barat. "Setelah ada kordinasi dengan bupati baru kita bisa turun ke sekolah-sekolah. Sekarang tidak bisa Disdik, sebab kewenangan SMK adanya di provinsi," kata Entis, Senin (2/8). Termasuk soal sanksi, kewenangannya juga bukan pada Disdik Kabupaten Bogor. "Kewenanganya ada pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bogor saat ini tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi kita akan usul pada Bupati Bogor apa kedepannya yang akan dilakukan," tandasnya.
-
Sebelumnya, tawuran pelajar di Bogor kembali memakan korban jiwa. Kali ini, aksi tawuran dilakukan 1 lawan 1 atau duel. Duel dilakukan menggunakan senjata tajam hingga salah satu di antaranya meninggal dengan kondisi mengenaskan akibat tertebas celurit. Duel maut itu terjadi di depan PT.Vaksindo II, Kampung Baru, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Kamis (22/8). Duel dilakukan malam hari sekitar pukul 23.30 WIB. Kejadian ini bermula melalui komunikasi lewat aplikasi sosial media antara korban, A (17) dengan pelaku J (17) dan AM (17). Mereka kemudian sepakat untuk bertemu di depan sebuah pabrik di Wanaherang, Kecamatan Gunungputri. Setelah tiba di lokasi, 2 orang melakukan duel 1 lawan 1 menggunakan celurit. Sementara 1 lainnya hanya menonton. Duel berlangsung mengerikan. Korban terpaksa tersungkur akibat terkena sabetan celurit. Ada sedikitnya 3 luka sabetan pada tubuh korban yaitu di bagian tangan sebelah kanan dan paha kaki sebelah kanan serta kepala. Melihat korban sudah tak berdaya, pelaku dan temannya langsumh melarikan diri dari lokasi. Sementara korban meninggal dunia di lokasi. "Kedua tersangka masih tergolong anak di bawah umur, maka penanganan kasusnya sesuai dengan UU Perlindungan Anak," tandas Dicky. (mul/b/fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X