SUKABUMI - Berbicara kesenjangan akses internet di perkotaan dengan perdesaan yang selalu jadi ‘anak tiri’ tidak berpengaruh bagi Pemerintah Desa (Pemdes) Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, Pemdes Tenjolaya saat ini terus berinovasi untuk warganya agar dapat merasakan layanan internet dengan cepat.
Kepala Desa Tenjolaya Aryo Bangun Adinoto menuturkan, kesenjangan tersebut menjadi tantangan sendiri baginya agar masyarakat yang ada di kondisi medan pegunungan dengan populasi penduduk yang tersebar di daerahnya dapat merasakan jaringan internet.
"Hari ini kami membuktikan sudah berjalannya akses jaringan internet desa setelah adanya perjanjian atau MoU dengan Fakultas Teknologi Universitas Trisakti Jakarta dan PT Bogor Net, di Kampung Kebonlimus, RT 08/04, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, " kata Aryo saat ditemui di server utama kantor Sekretariat Bersama Desa Tenjolaya, kemarin.
Menurut Aryo, hasil realisasi MoU sudah berjalan 75 persen. Hari ini suplai ja-ringan internet Desa Tenjolaya, khususnya dengan program internet masuk desa dan untuk menjangkau sluruh akses-akses yang blank spot."Alhamdulillah, hari ini kita sama-sama lihat bahwa di perbatasan kawasan Gunung Salak sudah terkoneksi WiFi. Dan ini merupakan salah satu program kami hasil MoU dari tiga instansi tersebut," jelas Aryo.
Untuk pendaftaran, sudah 75 Kepala Keluarga (KK) di sekitar Gunung Salak. Sedangkan untuk di bawah di tiang tower kedua sudah ada 150-200 KK yang sudah mendaftarkan diri. "Jadi memang saat ini belum menyuplai secara keseluruhan karena masih dalam tahap uji coba. Dan Alhamdulillah dalam uji coba ini kita menggratiskan untuk warga sekitar Gunung Salak. Nanti setelah akses poin itu sudah terkoneksi penuh dengan kecepatan 100 MBPS, baru akan memberdayakan BUMDes Net di wilayahnya," imbuhnya.
Dengan pengembangan BUMDes untuk pendaftaran masyarakat di angka Rp200-300 ribu untuk pemasangan awal dan per bulannya nanti masyarakat hanya cukup membayar sekitar Rp50 ribu-80 ribu. "Ini sangat hemat bagi masyarakat. Karena dalam satu rumah itu dapat dipakai oleh beberapa handphone. Jadi dibandingkan dengan pembelian pulsa, sangat irit," sebutnya.
Aryo yang sudah tiga tahun menjabat itu mengatakan, salah satu tujuan membuat jaringan internet dengan portal khusus yaitu untuk menampung kegiatan hasil UMKM dari hasil pertanian di Desa Tenjolaya.
"Nanti ke depannya kita akan bekerja sama dengan bukalapak.com dan belibeli.com agar bisa terkoneksi langsung, sehingga masyarakat yang mempunyai hasil bumi bisa langsung terjual melalui online tanpa ada pihak lain," jelasnya.
Memanfaatkan jaringan internet, tambah Aryo, salah satunya bertujuan dengan membuat portal khusus untuk menampung kegiatan khusus UMKM bagi masyarakat yang mempunyai hasil bumi.
"Di Desa Tenjolaya penghasil pertanian, perkebunan dan perikanan, jadi sudah menjadi satu potensi besar untuk menggali potensi supaya bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dengan potensi yang ada," tuturnya.
Salah seorang warga setempat, Dedi Rustandi, mengaku senang saat ini di wilayahnya sudah dapat menggunakan internet melalui jaringan WiFi yang dibangun Pemdes Tenjolaya, sehingga bisa melihat dunia luar melalui informasi media sosial.
"Awalnya di sini kita susah sinyal sehingga sulit mengakases internet. Apalagi di sini kita penghasil pertanian. Dan dengan adanya jaringan internet ini kita tambah mudah untuk menjual hasil pertanian, " tandasnya. (ade/suf/run)