Senin, 22 Desember 2025

Tempat Petilasan Raden Pangeran Panji

- Senin, 30 September 2019 | 10:41 WIB

SUKABUMI - Kawasan wisata Palabuhanratu, Kabupaten Suka­bumi, tidak hanya identik dengan wisata alamnya yang menyuguh­kan keindahan pantai dengan deburan ombak serta kumpulan gunung karang. Lebih dari itu, Pala­buhanratu ternyata juga memiliki beberapa wi­sata objek religi. Salah satunya Goa Karang Pamulang Pantai Tenjoresmi. Tepatnya di Jalan Raya Citepus, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu. Salah seorang juru kunci atau orang yang merawat Goa Karang Pamulang, Iwan Gunawan, mengungkapkan bahwa goa tersebut merupakan petilasan Raden Pangeran Panji dan sang Ratu Munggul Putih alias Eyang Kuncung Putih. Iwan mengaku dapat amanah dari sesepuh untuk mengurus dan melesta­rikan Goa Karang Pamulang yang sudah ada sejak zaman Belanda. ”Seingat saya, ini sejak tahun 1997 sesepuh yang mengurus dan saya mendapatkan amanah dari sesepuh untuk menjaga goa ini dari tahun 1998,” ungkap Iwan. Sejak menjadi juru kunci, Iwan mengaku banyak wisatawan yang datang ke Goa Karang Pamulang. Selain untuk ber­kunjung, para wisatawan juga datang untuk beribadah di dalam goa. ”Yang datang ke sini rata-rata tujuannya untuk melaku­kan tawasulan dan zikir. Ada yang dari Kalimantan, Bekasi, Banten, Jakarta, Karawang, Indramayu, Cirebon, Jawa Timur dan lain-lain. Bahkan dari Solo pun ada yang ke sini,” be­bernya. Iwan melanjutkan, wisatawan datang tidak akan pernah me­rasa ketakukan. Di dalam goa tersebut sudah tertata rapi. Terdapat beberapa ruangan kecil yang bersih dan nyaman karena selalu dijadikan tempat untuk melaksanakan zikir. Se­lain itu juga ada mata air untuk pemandian yang biasa dipakai para wisatawan sesudah melaks­anakan ibadah. ”Di dalam ada kamar untuk beribadah agar khusyuk. Di­sediakan beberapa ruangan agar saat beribadah antara perempuan dan laki-laki itu tidak bersatu, meskipun me­reka suami istri,” terangnya. Iwan menambahkan, objek wisata Goa Karang Pamulang selalu ramai dikunjungi wisa­tawan dari berbagai kalangan saat hari-hari tertentu, seperti malam Selasa Kliwon dan ma­lam Jumat Kliwon. ”Setiap hari juga ada meski tidak banyak. Mereka sekadar berkunjung. Kalau bulan Mu­lud (Rabiul Awal) dan Muharam pasti ramai banyak yang ke sini untuk tawasulan dan zikir,” tandasnya. Nah, bagi wisatawan yang ingin berkunjung, dari arah Sukabumi Kota tinggal menu­ju Palabuhanratu. Sesampainya di pusat Kota Palabuhanratu atau Pasar Semimodern Pala­buhanratu, lanjut perjalanan ke arah barat menuju Cisolok, kurang lebih dua kilometer atau kira-kira sepuluh menit meng­gunakan kendaraan pribadi. (suc/suf/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X