Senin, 22 Desember 2025

Duit Rp2 Miliar ’Hidupkan’ Lagi Perpustakaan Daerah

- Sabtu, 12 Oktober 2019 | 09:10 WIB

METROPOLITAN - Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor yang sampai saat ini belum beroperasi mendapatkan sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Ruhiyat Sujana. Menurut anggota komisi IV itu, seharusnya perpustakaan daerah menjadi prioritas dalam hal pembangunan karena hadirnya perpustakaan bisa menjadi pilar pendidikan di Bumi Tegar Beriman. "Pendidikan itu kan ada yang formal dan tidak. Kehadiran perpustakaan daerah seharusnya bisa menjadi media bagi anak-anak dan masyarakat kabupaten bogor yang ingin menambah wawasan," katanya kepada Metropolitan, kemarin. Politisi Partai Demokrat ini berharap perpustakaan daerah bisa menjadi jendela dunia bagi masyarakat Kabupaten Bogor. Program perpustakaan keliling juga harus dioptimalkan pengoperasiannya agar masyarakat di pelosok daerah bisa mendapatkan hak yang sama. "Kita juga harus memperhatikan masyarakat-masyarakat yang ada di ujung Bogor. Pembangunan boleh saja, tapi harus merata, terutama di sektor pendidikan," ujarnya. Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Kabupaten Bogor, TB Luthfie Syam membenarkan sampai saat ini Perpustakaan Daerah belum bisa digunakan karena pra-sarana gedung perpustakaan belum ada. Untuk memenuhi hal tersebut ia mengaku sudah mendapatkan jatah Rp2 miliar dari APBD-Perubahan 2019 dan rencananya akan segera dibelanjakan melalui e-katalog. "Sekarang masih kita siapkan adminintrasi dan survey harga barangnya lewat e-katalog," ucapnya. Pembangunan yang sudah rampung sejak Mei lalu itu memang terhambat dalam pengadaan barang yang tidak dianggarkan berbarengan dengan pembangunan gedungnya. Selain itu, koleksi buku yang dimiliki oleh DAPD Kabupaten Bogor terbilang masih sedikit karena hanya ada 36 ribu buku saja. Terpisah, Kabid Perpustakaan DAPD Kabupaten Bogor, Tati Mariati menjelaskan bahwa pelayanan dapat direalisasikan dalam waktu dekat, lantai satu akan digunakan untuk menaruh koleksi buku anak-anak dan remaja. Sedangkan di lantai dua khusus untuk area dewasa. “Rencananya nanti ada tiga lantai. Dua lantai untuk pelayanan. Lantai 1 untuk anak anak dan remaja sedangkan lantai dua untuk dewasa," jelasnya.(cr2/b/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X