Senin, 22 Desember 2025

Akibat Tambang Semen, Warga Kehilangan Mata Air

- Kamis, 17 Oktober 2019 | 09:15 WIB

SUKABUMI - Warga Kampung Leuwidinding, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi memiliki 17 titik mata air sebelum adanya aktivitas tambang PT Tambang Semen Sukabumi (TSS) ada. Mata air yang cukup banyak ini dapat mencukupi kebutuhan untuk mencuci baju, mandi hingga minum. 

Setelah adanya tambang PT TSS ini hanya tersisa empat mata air saja. Mata air yang ada saat ini begitu penting apalagi saat musim kemarau. 

Ketua RW 01 Saepuloh (53 tahun) mengatakan, perusahaan tambang memberikan bantuan berupa sumur bor kepada warga masyarakat. Hingga saat ini baru ada tiga sumur bor, namun itu pun belum mencukupi untuk kebutuhan warga setempat.

"Jadi kami beranggapan sumur bor dari perusahaan bukan bantuan tapi rasa tanggugjawab sebagai penganti titik-titik mata air yang hilang dan kini tersisa empat,” kata Saepuloh.

Sumur bor yang dibuat pihak perusahaan tambang pun tak jadi begitu saja. Sebab warga harus menyampaikan pengajuan dan memakan waktu yang lama. 

"Kami mengajukan sumur bor itu pun sampai satu setengah tahun. Itu nyata, sebab kami dan rengrengan kami yang membuat proposalnya itu," tegas Saepuloh.

Kini sumur bor yang ada digunakan oleh warga dari RT 01 dan 02 serta 05. "Dirasa belum mencukupi kebutuhan, dari jumlah 8 RT di Kampung Leuwidingding ini," jelasnya. (suc/suf)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X