SUKABUMI - Ratusan warga Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, merasa galau. Pasalnya, hingga kini mereka belum mendapat informasi ganti rugi dampak pembangunan double track (jalur ganda, red) PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Untuk itu, warga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi turun tangan memberikan solusi. Sebab, hingga kini belum ada kejelasan berapa nominal penggantian uang, terlebih warga waswas dengan nasibnya ke depan.
"Kami ingin kejelasan dan kepastian penggantin uang untuk warga yang terkena dampak double track. Kami juga harus jauh-jauh hari memikirkan nasib seperti apa warga kami ke depannya," kata Ketua RT 04/02, Kelurahan Benteng, Hendra.
Hendra mengatakan, sebagian besar warga yang tinggal di lahan PT KAI merupakan kalangan kurang mampu atau miskin. Kendati warga sudah memahami kondisi yang terjadi saat ini, namun ia meminta peran pemerintah daerah dalam membantu kegalauan yang dihadapi warga.
"Warga sudah mengerti kondisi akan adanya pembangunan double track, ini untuk mendukung program pemerintah. Tapi nasib mereka ke depannya harus diperhatikan segera," ujarnya.
Mestinya dengan adanya wacana pemerintah pusat tersebut, lanjut Hendra, pemerintah daerah bisa cepat merespons dan mengantisipasi dampak yang akan terjadi. Sehingga pemerintah daerah sudah jauh-jauh hari melakukan perencanaan untuk penghidupan korban penggusuran tersebut.
"Salah satunya bisa dibuatkan satker khusus rumah warga yang terkena relokasi. Pendataan kondisi warga seperti apa dan bisa dibuatkan progam, bisa disiapkan rusunawa, rumah susun atau apa lah. sehingga tidak menimbulkan riak khawatir seperti ini. Saya berharap pemerintah segera memberikan solusi terbaik," harapnya. (udi/hep/suf/run)