METROPOLITAN - Wilayah Bogor sudah memasuki musim penghujan, peralihan musim pancaroba dari musim kemaru kemusim hujan sudah terjadi belakangan ini. Kerap kali setiap hujan tiba, mengakibatkan kerusakan rumah milik warga dan tanah longsor. Di Kabupaten Bogor sendiri yang rawan terhadap bencana, sedikitnya 128 Desa dari 27 Kecamatan yang rawan bencana. Selain banjir dan rawan angin puting beliung, dimusim hujan ini mengkhawatirkan tanah longsor. Komandan Rayon Militer (Koramil) 2114 Ciampea, Kapten Kav, Bambang Mujianto, menghimbau, dimusim penghujan saat ini, warga dari dua Kecamatan Ciampea dan Tenjolaya, selalu waspada terhadap bencana angin puting beliung dan tanah longsor. "Saat musim penghujan untuk selalu waspada, saat ini kita sudah melakukan memonitor wilayah, bila ada terjadi bencana segera diungsikan,"kata Bambaang. Ia mengaku, telah melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap kerawanan bencana alam. Pencagahan itu disosialisasikan, melalui babinsa disetiap masing-masing desa. "Untuk penangan bencana memang sudah tufoksinya. Namun secara keseluruhan yang rawan bencana adalah Kecamatan Tenjolaya yang rawan terhadap bencana,’’ bebernya. Sebelumnya, Pengelola Pusat Pusat Data Informasi BPBD Kabupaten Bogor, Endang Kusdiyarti mengatakan, terdapat 128 Desa di 27 Kecamatan di Kabupaten Bogor, yang rawan bencana Longsor dan angin puting beliung. "Selain selatan kawasan puncak, rawan longsor dan anging puting beliung itu terdapat di wilayah barat. Seperti, Pamijahan, Tenjolaya, Cigudeg dan Sukajaya," kata Endan. (mul/c/yok)