METROPOLITAN - Dari kecil kita biasanya diajari orang tua untuk tidak lupa menutup mulut atau hidung saat bersin atau batuk. Ternyata kebiasaan baik ini bukan hanya menyangkut masalah kesopanan, namun berhubungan dengan kesehatan orang-orang di sekitar kita. Pada penelitian baru-baru ini, tetesan dari bersin dan batuk dapat menyebar lebih jauh daripada yang dipikirkan orang-orang selama ini. Menurut studi yang dilakukan para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology, partikel berukuran lebih kecil dari bersin atau batuk dapat melakukan perjalanan alias tersebar dengan jarak hingga 8 kaki. Profesor John Bush mengungkapkan, inilah yang sering tidak disadari orang awam. Memang ketika kita batuk atau bersin, maka akan ada tetesan atau mungkin Anda melihatnya jika seseorang di dekat Anda sedang bersin. “Tapi kita tidak melihat awan, fase gas yang tak terlihat. Pengaruh awan gas ini untuk memperluas jangkauan tetesan individu, terutama yang kecil,” jelas John. John melanjutkan, hasil studi menemukan bersin dan batuk yang menghasilkan tetesan kecil dapat melakukan perjalanan 200 kali lebih jauh daripada tetesan yang hadir sebagai kelompok partikel yang tidak terhubung. Para peneliti juga menggunakan pencitraan batuk dan bersin berkecepatan tinggi untuk menghasilkan analisis baru dari perspektif mekanika fluida. Dari sini, peneliti dengan cepat menemukan bahwa tetesan lendir yang lebih kecil terbang jauh lebih cepat daripada yang lebih besar karena memiliki lebih banyak momentum. Peneliti menamai batuk atau bersin ini dengan istilah ”awan turbulen berlipat ganda” karena awan bercampur dengan udara di sekitarnya sebelum muatan tetesan cairan jatuh, lalu menguap menjadi residu padat atau keduanya. Awan memasukkan udara sekitar ke dalamnya dan terus tumbuh dan bercampur. Tapi ketika awan ini tumbuh berkembang, maka ia akan melambat. (okz/els/py)