METROPOLITAN - Teknik menyikat gigi tak boleh disepelekan. Sebab jika Anda salah menyikat gigi akan berisiko mengalami gusi berdarah yang pada gilirannya akan memicu jenis penyakit lainnya. Menurutnya, populasi penderita gusi berdarah di Indonesia anak-anak dan remaja berkisar di bawah 80 persen. Sementara usia di atas 35 tahun berkisar 50-60 persen. "Di antaranya menggunakan tusuk gigi dan teknik penyikatan gigi yang salah," ujar dokter gigi Nurul Adha Marzuki. Nurul mengingatkan, apabila penyakit gigi berdarah alias gingivitis tidak ditangani secepatnya, sangat berpotensi menjadi penyakit periodontitis. Penyakit ini termasuk infeksi gusi serius yang merusak gusi dan dapat menghancurkan tulang rahang."Perjalanan penyakitnya dimulai dari gingivitis (gusi berdarah), periodontitis, sampai bisa menjadi periodontitis kronis," terangnya. Selain gingivitis yang tidak diobati, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit periodontitis (lanjutan dari penyakit gingivitis). Yaitu merokok, obesitas, kurang gizi. "Kita mengajarkan kepada masyarakat bagaimana mencegah terjadinya gusi berdarah. Serta edukasi cara menyikat gigi dengan benar," ucapnya. (okz/els)