METROPOLITAN - Seorang pengemis di Jakarta, Muklis Muctar Besani, ternyata menyimpan uang senilai ratusan juta rupiah. Ia mengaku mengumpulkan uang itu untuk membangun usaha di kampung halamannya di Jambi. Muklis baru akan berhenti mengemis ketika tabungannya mencapai Rp 200 juta.
Kasatpel Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Untung Triyono mengatakan, saat diperiksa petugas, ada tumpukan uang di dalam tas Muklis dengan pecahan Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000. Muklis sebelumnya juga pernah kena razia petugas. Saat itu, uang yang dia bawa sekitar Rp86 juta. Kini, Muklis sedang berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya untuk dilakukan pembinaan. Belum ada keluarga yang datang ke panti sosial untuk menjemput Muklis.
Kedepan pihaknya berencana untuk memindahkan Muklis ke Panti Sosial lansia.
"Kan arahan pimpinan rencananya akan dirujuk ke panti pembinaan lansia, Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW ). Dia kan sudah lansia," kata Untung.
Ia juga mengatakan, uang milik pengemis jutawan, Muklis Muctar Besani tidak akan diambil oleh Dinas Sosial. Uang tersebut akan dikembalikan walaupun kini Muklis sedang dalam tahap pembinaan di panti sosial.
"Itu (uang) kan hanya titipan saja uangnya, bukan di kita. Itu hak beliau, kita nggak berhak ambil seperak pun," kata Untung.
Lebih lanjut, panti sosial tidak bisa memberikan bantuan agar uang Muklis tersimpan dengan aman seperti rekening. Pasalnya, panti sosial hanya sebagai tempat pembinaan sementara. Selain itu, Muklis juga tidak memiliki kartu identitas sebagai syarat membuat rekening bank.
"Kalau rekening kan dia juga tidak punya identitas, nggak ada dia. Makanya nggak mungkin atas nama panti, nanti yang ambil (uang Muklis) panti jadinya," ucap dia. (els/run)