METROPOLITAN.id - Lukmanul Hakim kembali dilantik priode kedua menjadi kepala Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur. Sejak masa kepemimpinannya pada 2014, desa yang sempat digolongkan pemerintah sebagai desa tertinggal perlahan melangkah maju. Lukman adalah salah satu kepala desa yang dilantik pada gelombang ke dua, Kamis (16/1), di Gedung Tegar Beriman. Sosoknya sempat viral karena pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 2019, hanya Lukman dan sang istri yang maju mencalonkan diri. Karena calonnya merupakan suami istri, tempat pemungutan suara (TPS) diubah layaknya pelaminan dengan pakaian adat yang biasa dikenakan pengantin. Bahkan keduanya sempat diarak menuju lokasi TPS dengan iring-iringan layaknya besan. Bicara soal kemenangan Lukman, tak terlepas dari perubahan yang dialami masyarakat Bantarsari. Alumni Universitas Ibn Khaldun (UIKA) ini mengantarkan desanya dari predikat tertinggal menjadi desa berkembang. Berbagai program dicanangkan. Mulai dari desa ecowisata agroekonomi, hingga desa agamis yang melahirkan banyak penghafal Alquran, termasuk anak-anaknya. Atas inovasi-inovasi tersebut, berbagai prestasi mengantarkan desa ini menyabet banyak penghargaan. Bahkan, Lukman sempat dihadiahi umrah dari Pemkab Bogor namun hadiah tersebut diberikan ke penghafal Alquran di wilayahnya. Di tahun 2019, Bantarsari kembali melangkah maju. Dari desa berkembang, Bantarsari berubah menjadi desa maju. Di priode kedua ini, Lukman berkeinginan menjadikan desa yang dipimpinnya menjadi desa mandiri. "Satu tahapan terbesar tantangan saya adalah desa mandiri dan ini ukuran paling tinggi dari IDM (Indeks Desa Mandiri)," kata Lukman kepada Metropolitan.id, Kamis (16/1). Lukman mengatakan, ada dua program besar yang bakal digenjot di periode kedua ini. Pertama, peningkatangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sejalan dengan pemerintah pusat. Kedua, fokus peningkatanan kesejahteraan masyarakat. Menurut Lukman, dua hal ini menyangkut soal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan membangun pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. "Dua hal ini yang menjadi konsen saya. Kegiatannya dibreakdown lewat berbagai cara seperti peningkatan kapasitas pelatihan guru berkaraktar, pengelolaan kelas hingga sekolah orang tua," ungkapnya. Lukman menilai upaya peningkatan kapasitas ini untuk mengentaskan persoalan di masyarakat dengan membangun generasi anak. Program ini juga membangun ketahanan keluarga. Sehingga, orang tua fokus kepada anak. "Selama ini kepedulian orang tua kepada anak sangat kurang. Sehingga butuh pembekalan kepada orang tua. Persoalan ada di keluarga. Kalau keluargannya beres masyarakatnya beres," terang Lukman. Program yang juga langsung dikerjakan usai dirinya dilantik yakni menjadikan Bantarsari menjadi desa pengusaha. Bekerjasama dengan sebuah Non Governmnet Organization (NGO) GenPro, desa ini akan membina 10 pengusaha pemula dan 10 pengusaha startup (perusahan rintisan) desa untuk melahirkan 20 pengusaha pertahun. "Didampingi diasesmen bisnisnya sampai produknya go internasional. Besok sabtu akan launcing desa pengusaha, pembicarannya Presiden Nasipnal GNPRO Iwan Kurniawan, Kepala Dinas DPMD Pak Ade Mulyama Munadi, nanti akan memberikan pengetahuan terkait dengan bisnis yang baik itu dalam ranah DPMD dalam mengembangkan kemandirian desa," ujarnya. Jika terwujud, desa pengusaha ini akan menjadi desa pertama di Indonesia yang melahirkan pengusaha-pengusaha. (don/b/fin)