Senin, 22 Desember 2025

Bekasi Siaga Virus Corona

- Selasa, 28 Januari 2020 | 10:53 WIB
ILUSTRASI: Sejumlah dokter menggunakan masker saat akan mengobati pasien terjangkit virus corona di China.
ILUSTRASI: Sejumlah dokter menggunakan masker saat akan mengobati pasien terjangkit virus corona di China.

METROPOLITAN - BEKASI Virus Koronia yang menyebar di wilayah China jadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi. Seluruh rumah sakit dan puskesmas Bekasi diminta siaga terhadap serangan virus yang berasal dari Kota Wuhan, Cina, pada Senin (27/1/2020). Adanya permintaan rumah sakit dan puskesmas siaga virus corona di Bekasi itu berasal dari surat edaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Bekasi. Terkait surat edaran Dinkes Bekasi mewaspadai virus corona, sudah diedarkan ke seluruh rumah sakit dan puskesmas, Jumat (24/1/2020). Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pegendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Dezy Syukrawati. Ia mengungkapkan surat edaran itu sebagai bentuk kewaspadaan dalam kemungkinan buruk atas penyebaran virus Corona."Kita tidak ingin dan jangan sampai ada virus corona ini. Tapi kewaspadaan dan siap siaga ini perlu dan penting," kata Dezy, pada Senin (27/1/2020). Dezy menerangkan Dinkes Kota Bekasi meminta kepada seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas untuk melakukan deteksi, pencegahan, antisipasi dan respon kasus dengan gejala Pneumonia berat. Sebab, kasus virus corona sama seperti gejala Pheumonia seperti influenza, Avian influenza, infeksi adenovirus atau penyakit pernafasan biasa. "Ada beberapa kasus diduga Pnemonia berat, tapi untuk virus corona belum ada (kasus terdeteksi di Kota Bekasi)," ucap dia. Kemudian sambung Dezy, dalam surat edaran itu juga diminta rumah sakit dan puskemas jika temukan kasus atau terdeteksi gejala menyerupai Pneumonia berat agar melaporkan secara berjenjang. Serta melakukan investigasi dan penanggulangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga tidak terjadi penularan dan penyebaran lebih lanjut, sehingga tidak menjadi kejadian luar biasa (KLB). "Agar seluruh rumah sakit dan Puskesmas di Kita Bekasi melakukan deteksi, pencegahan, respon dan antisipasi munculnya kasus-kasus Pneumonia berat dengan etiologi (penyebab) tidak jelas seperti di Tiongkok saat berobat di RS atau Puskesmas di Kota Bekasi," papar dia. Sebelumnya diberitakan, Kepala Seksi Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Dr Librianti mengatakan bahwa pihaknya mulai mewaspadai virus corona di Bekasi. Salah satu langkah untuk antisipasi penyebaran virus itu dengan menyiapkan ruang isolasi untuk pasien yang terinfeksi virus corona. "Jangan sampai dia dijadikan satu dengan pasien lain, karena jangan sampai yang lain kena. Makanya perlu ruang isolasi," ujar Librianti, saat dikonfirmasi, Jumat (24/1/2020). Adapun, virus corona ini berawal dari daerah Wuhan, Cina.Di Cina, sudah ditemukan ratusan kasus penderita virus Corona hingga menyebabkan kematian. Virus serupa telah ditemukan di negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand. Berbagai negara di dunia tengah mengantisipasi dengan berbagai cara penyebaran virus tersebut. Satu Pasien di RS Hasan Sadikin Bandung. Seorang pekerja asal Cina dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung karena diduga terpapar virus corona. Saat datang ke RSHS, Minggu (26/1/2020) siang, pasien rujukan dari RS Cahaya Kawaluyaan (RSCK) Padalarang, Kabupaten Bandung barat (KBB), itu didampingi penerjemah. "Di surat rujukannya tertulis, pasien mengalami demam menggigil, sakit tenggorokan, dan ada riwayat baru pulang dari Cina," ujar dr Tommi Ruhumat, Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Hasan Sadikin Bandung, kepada Tribun, saat dihubungi melalui telepon, semalam. Berdasar rujukan itu, kata Tommi, pihaknya langsung memasukkan pasien itu ke ruang isolasi IGD RSHS Bandung. "Tadi, saat terima rujukan, tim saya langsung menggunakan pakaian khusus sebelum kontak dengan pasien. Penerjemahnya juga kami periksa karena dikhawatirkan terjangkit," ujarnya. Selama pemeriksaan itu, kata Tommi, pasien mereka tempatkan di ruang isolasi IGD. "Namun, pada sore hari, pasien sudah kami pindahkan ke ruang isolasi rawat inap.," kata Tommi. Selain menerima rujukan dari RSCK Padalarang, kata Tommi, kemarin, RSHS juga menerima rujukan pasien yang diduga terpapar virus corona dari RS Santo Borromeus, Bandung. (tib/feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X