METROPOLITAN.id - Mahasiswi asal Bogor, JS (19), sempat dikabarkan terinfeksi virus corona. Kekhawatiran itu mencuat usai JS menjalani program pertukaran pelajar mewakili Indonesia di Kota Guilin, China. JS terduga suspect virus corona lantaran kondisinya saat itu menunjukan gejala awal pengidap virus corona. Seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan hingga alami sesak pada pernapasan. Setelah mengetahui ada kesamaan atas gejala awal virus corona, pihak keluarga langsung melarikan JS ke Rumah Sakit (RS) Eka Hospital, Cibubur, Kota Wisata, Kabupaten Bogor untuk mendapatkan pertolongan. Mendengar kabar dan cerita dari pihak keluarga, Dokter Spesialis RS Eka Hospital Paulus Arka, yang menangani JS kala itu, langsung mengambil langkah cepat. Ia berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor. Usai diduga suspect virus corona, JS langsung masuk dalam kategori pasien pemanataun. JS diawasi ketat pihak rumah sakit selama kurang lebih satu pekan perawatan. Menurut Arka, JS sempat tinggal di Kota Guilin, China selama 14 hari. Setelah tiba di tanah air, JS mengalami demam tinggi selama 10 hari. Pihak keluarga lalu membawanya ke RS Eka Hospital. "Pasien mengalami demam yang cukup tinggi, hingga 40 derajat. Pasien langsung kita arahkan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk mendapatkan penanganan langsung di dalam ruang isolasi," kata Arka, Senin (3/2). Pihak rumah sakit langsung mengambil langkah penanganan sesuai standar oprasional yang berlaku. Arka juga langsung mengambil sampel darah dari pasien untuk kemudian membawanya ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan. Setelah melalui serangkaian proses, berdasarkan hasil laboratorium, JS dinyatakan negatif dari virus corona. "Pada 30 Januari kita ambil sempel darah pasien untuk dibawa ke lab. Hasil lab keluar pada Minggu (2/2), dan pasien dinyatakan negatif," terangnya. Pihaknya juga melakukan pemeriksaan darah, ronsen, hingga pemeriksaan sejumlah fungsi organ tubuh lainnya untuk memastikan. Sambil menunggu hasil lab, pihaknya masih melakukan pemantauan dan pengawasan. Meski dinyatakan negatif, JS tetap dalam pengawasan khusus tim medis. "Saat ini kondisi pasien mulai membaik. Kita juga masih terus pantau perkembangannya sampai saat ini. Kalau memang nanti sudah pulih betul, mungkin kita perbolehkan pulang," tandas Arka. (ogi/b/fin)