METROPOLITAN - SUKABUMI Anak Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Pemuda Pancasila (PP) Sukabumi Dankih AS Nuklir diserang gerombolan bermotor sekitar pukul 01:00 WIB, Selasa (4/2). Korban bernama Berlian Nata Sindu (21) mengalami luka bacok di tangan, kepala, paha dan di bawah ketiak se-belah kanannya.Informasi yang dihimpun, saat itu korban tengah nong-krong bersama tiga temannya di sebuah gang di Kampung Babakansirna, Kelurahan Benteng, Kecamatan Waru-doyong, Kota Sukabumi. Tiba-tiba muncul delapan orang berboncengan empat motor langsung menyerang korban bersama teman-temannya. ”Ada empat motor tiba-tiba datang. Seluruhnya delapan orang, mereka berboncengan. Mereka pakai penutup ke-pala dan helm, bawa samurai. Nggak ngomong apa-apa, langsung menyerang,” kata Ws, teman korban, kepada awak media. Korban dan teman-teman-nya sempat melakukan per-lawanan hingga gerombolan pelaku mundur. Nahas, korban yang sempat maju melakukan perlawanan malah terjatuh dan diserang para pelaku. ”Korban diserang bergan-tian oleh para pelaku. Kami memang sempat melawan, mereka juga mundur. Korban ada beberapa luka bacokan. Saat ini kondisinya sudah diperban,” lanjut Ws seraya menjelaskan korban sebelum-nya tidak punya masalah dengan pihak mana pun. Sementara di lokasi yang sama, orang tua korban menge-cam aksi penyerangan ke-pada putranya.Ia berharap kepolisian segera menangkap para pelaku. ”Kondisi anak saya mengk-hawatirkan. Ada beberapa bacokan dari kepala, tangan, paha dan ketiak. Luka benda tajam. Yang paling parah ada luka yang nyaris kena rusuk. Harapan saya, tolong kepada pemerintah daerah, aparat penegak hukum, tolong laku-kan tindakan tegas untuk gerombolan bermotor ini,” pinta Dankih. Dankih berharap aparat juga tegas menindak gerombolan tersebut. ”Ini sudah terjadi pu-luhan kali. Kami berharap aparat tegas supaya ada efek jera. Kami mohon sebagai kelu-arga korban, tangkap pelakunya. Jangan sampai yang kami tak-utkan, baik simpatisan saya maupun anak saya, yang akan bergerak dan mempersenjatai diri mencari mereka,” tegasnya. (de/feb/run)