Senin, 22 Desember 2025

Begini Kondisi Rumah Penghina Risma di Bogor usai Ditangkap

- Rabu, 5 Februari 2020 | 19:35 WIB

METROPOLITAN.id - Terduga penghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani alias Risma, Zikria Dzatil telah ditangkap kepolisian di kediamannya di Perumahan Mutiara Bogor Raya (MBR) RT 04/16, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jumat (31/1) lalu. Pantauan Metropolitan.id, Rabu (5/2), rumah biru muda dengan pagar putih itu nampak sepi dengan pagar tertutup. Tak ada aktifitas berarti dari rumah yang juga dijadikan warung sembako tersebut. Ketua RT 04 Komar Saleh mengatakan, rumah tersebut memang dalam kondisi kosong. Usai digiring kepolisian, suami dan anaknya ikut mendampingi Zikria ke Surabaya. "Sejak ditangkap rumahnya sepi. Soalnya saumi sama anaknya mendampingi ke Surabaya. Jadi rumahnya kosong aja," kata Komar, Rabu (5/2). Komar pun tak pernah menyangka warganya itu tersandung kasus hukum karena menghina Wali Kota Surabaya Risma. Selama ini, Zikria Dzatil dikenal sebagai sosok yang baik dan mudah bergaul dengan para tetangga. "Saya aja tahu pas penangkapan malem itu, Jumat (31/01). Saya cuma kedatangan petugas gabungan kepolisian, dari Surabaya, Jakarta dan Kota Bogor. Saya sama sekali tidak tahu awalnya seperti apa, saya tahu aja dari keterangan polisi pas datang kesini," akunya. Hal senada juga dikatakan Priyono, Ketua RW 16 Perumahan Mutiara Bogor Raya, Kecamatan Bogor Timur. Wanita yang akrab disapa Zikria itu, dikenal sebagai ibu rumah tangga yang baik dan cukup bergaul. Ia sudah tinggal di rumah tersebut selama 4 tahun bersama suami dan tiga orang anaknya. "Dia cukup lama juga ya di sini, awalnya ngontrak terus dibeli (rumahnya)," ujar Priyono. Tak hanya Zikria, sang suami juga terbilang aktif dalam bergaul dengan masyarakat. Bahkan, setiap kali ada kegiatan gotong royong, keduanya selalu mengikuti. "Kalau suaminya itu sering berkegiatan di luar, jadi gak setiap hari di rumah. Tapi kalau lagi di rumah juga sering interaksi sama warga. Orangnya biasa aja kok, ada kegiatan lingkungan juga pasti ikut. Si bapak juga sering salat jamaah di masjid," terangnya. Selama tinggal di lingkunganya, Zikria pun tidak menunjukan sesuatu atau perilaku yang menjurus kepada pengikut kelompok maupun partai tertentu. Oleh karena itu, Priyono sangat terkejut atas kasus yang menimpa Zikria. "Kalau orang partai kan menunjukan hal tertentu, pamflet atau apa lah itu tidak ada. Kampanye soal salah satu warna juga tidak. Pokoknya saya secara pribadi tidak pernah menjurus kemana-mana, tapi nggak tahu kalau ke temen yang lain," tandasnya. (ogi/b/fin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X