METROPOLITAN - Keba-karan terjadi di Jalan Kelen-teng, RT 02/07, Kelurahan Babakanpasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Kali ini sebanyak lima toko yang menjadi sasaran amukan si jago merah. Berdasarkan keterangan saksi yang juga seorang pe-dagang malam, Uci (43), ke-bakaran itu pertama kali terjadi dari salah satu toko yang berada di tengah-tengah. Toko yang dalam kondisi ter-tutup rolling door membuat warga kesulitan melakukan pemadaman awal. Sehingga api dengan cepat menjalar ke toko lainnya yang ada di sam-ping toko tersebut. ”Tiba-tiba api sudah besar dan muncul asap dari atap ruko,” ujarnya.Berdasarkan informasi Pus-dalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, kebakaran itu terjadi pertama kali sekitar pukul 05:00 WIB. Sebanyak lima unit mo-bil Pemadam Kebakaran (Dam-kar) Kota Bogor ditambah dua unit mobil Damkar Kabupaten Bogor pun dikerahkan untuk menjinakkan api. Tim yang tiba pukul 06:25 WIB baru ber-hasil menjinakkan si jago me-rah sekitar pukul 08:10 WIB. Berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), se-mentara api diduga berasal dari korsleting listrik dari salah satu toko. Kemudian api men-jalar ke toko-toko yang ada di sebelahnya. ”Saat ini kami masih melakukan pendinginan. Beruntung tidak ada korban jiwa, karena saat kejadian me-mang tidak ada yang menjaga toko,” ujar Komandan Pleton Rescue Damkar Kota Bogor, Agus Koto, kepada Metropo-litan. Kepada Bidang Damkar Kota Bogor Marse Hendra Saputra menyatakan Kelura-han Babakanpasar merupakan zona merah yang menjadi titik rawan bencana kebaka-ran. ”Ya itu masuk zona merah, karena merupakan kawasan padat penduduk,” katanya.Berdasarkan catatan Dam-kar Kota Bogor, dalam setahun kemarin kebakaran yang me-landa Kota Hujan terjadi se-banyak 108 kali kejadian. ”Untuk tahun ini, dari awal Januari sampai Februari, ter-catat terdapat 17 kali kejadian,” sambung Marse. Rawan pe-ristiwa kebakaran itu ternya-ta tersebar di seluruh keca-matan yang ada di Kota Bogor. Namun, saat ini ia tengah mengupayakan pelatihan penanggulangan kebakaran kepada masyarakat agar bisa meminimalisasi terjadinya kebakaran dahsyat. (dil/c/yok/run)