METROPOLITAN - Polisi berhasil mengungkap kasus perampokan toko emas Cantik. Bahkan polisi menembak kaki tersangka Willy Susetya (67) lantaran menyerang petugas menggunakan senjata api (senpi) saat disergap di rumahnya, di Kompleks Indah, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menjelaskan, tersangka merampok lantaran terlilit utang. Hasil perampokan itu akan digunakan membayar utang-utangnya. Emas 3 kg yang dirampoknya tersebut senilai Rp1,5 miliar.
"Emas hasil rampokan itu sudah sempat ingin dilebur tersangka namun tidak berhasil," ucap Nana.
Karena itu, tersangka kemudian memanggil orang yang bisa melebur emas tersebut. Namun ia keburu dibekuk petugas.
"Tersangka punya alat pelebur emas, timbangan digital dan sebungkus boraks di rumahnya," bebernya.
Kepada penyidik, tersangka mengaku nekat merampok lantaran terlilit utang Rp40 juta. Tersangka juga mengaku stres karena kerap ditagih utang oleh debt collector.
"Saya sengaja pilih toko emas itu karena penjaganya wanita," ujar Willy.
Terungkapnya kasus perampokan itu dari hasil rekaman CCTV dan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian, toko emas Cantik di Tamansari, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Dari hasil penyelidikan, petugas menyergap tersangka di rumahnya, Kota Indah, Pangeran Jayakarta, Tamansari, Jakarta Barat. Namun saat disergap, tersangka melawan dengan menodongkan senpi ke arah petugas.
Petugas yang sigap kemudian memberikan tiga kali tembakan peringatan ke udara. Karena tidak diindahkan, petugas langsung menembak kaki kanan tersangka hingga tersungkur.
Petugas lalu melakukan penggeledahan dan menemukan barang bukti hasil kejahatan, pakaian yang digunakan hingga empat senpi yakni Baretta Gardone, Revolver Undercover 32, Freedom Arm dan Pen Gun tidak memiliki surat resmi. (pkt/yok/run)
