METROPOLITAN.id - Sebanyak 250 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) mengikuti swab test yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor di area depan GOR Padjajaran, Rabu (1/7). Swab test massal dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Pantauan Metropolitan.id, antrean panjang sempat terjadi karena hanya terdapat lima meja pemeriksaan. Selain itu, para ODP juga diminta untuk tetap menggunakan masker di lokasi pengambilan swab test. Secara rutin, meja pemeriksaan dan kursi yang digunakan untuk tes juga disemprot menggunakan cairan desinfektan setelah pengambilan spesimen swab test. Salah satu warga Kota Bogor yang mengikuti swab test, Ibnu (25) mengaku sempat takut saat alat swab test masuk ke dalam hidungnya. "Karena baru pertama kali ikut, jadi rasa takut itu ada. Rasanya juga aneh sih pas alat itu masuk kedalam lobang idung," katanya. Ibnu yang bekerja di toko karpet sebagai sales mengaku lega setelah mengikuti swab test. Sebab jika hasilnya negatif, maka ia bisa bekerja lagi dan tidak lagi takut menularkan virus ke keluarganya di rumah. "Penting sekali memang untuk mengikuti swab test ini, karena kan kita tidak tahu daya tahan tubuh kita seperti apa dan apakah kita tertular atau tidak," jelasnya. Para ODP yang sudah mengikuti swab test pun diminta untuk langsung kembali ke rumahnya dan tetap melakukan isolasi mandiri, sambil menunggu laporan hasil laboratorium. Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan Surveilans (P3MS), Djohan Masuli, mengungkapkan untuk menggelar swab test massal ini, sebanyak 15 tenaga kesehatan diterjunkan. Ia pun menjelaskan kalau alat swab test ini didapatkan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Total ada 250 yang mengikuti swab. Mereka semua adalah orang dengan status ODP yang memiliki traking kontak dengan positif secara erat," jelasnya. Masih kata Djohan, spesimen yang hari ini diambil, akan dikirim ke laboratorium Jakarta. "Nanti spesimen kita kirim ke lab di Jakarta, kemungkinan tiga sampai empat hari akan keluar hasilnya," pungkasnya. (dil/a/fin)